Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perebusan Dekok Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah

Daun sirih hijau (Piper betle Linn.) mengandung senyawa aktif berupa komponen fenolik yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Pembuatan dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab mastitis pada sapi perah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus serta mengetahui konsentrasi dan lama perebusan optimal dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab mastitis pada sapi perah. Penelitian ini dilaksanakan mulai 13 Februari 2017 sampai dengan 27 Februari 2017 di Laboratorium Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang untuk pembuatan dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) dan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang untuk penanaman, pembiakan serta pengujian daya hambat bakteri. Materi penelitian adalah daun sirih hijau (Piper betle Linn.) yang diperoleh dari Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dan stok biakan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan metode cakram kertas. Analisis data menggunakan ANOVA dengan RAL, 11 perlakuan dan 4 ulangan dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Perlakuan tersebut adalah konsentrasi dan lama perebusan P1 (10% 1 jam), P2 (20% 1 jam), P3 (30% 1 jam), P4 (40% 1 jam), P5 (50% 1 jam), P6 (10% 2 jam), P7 (20% 2 jam), P8 (30% 2 jam), P9 (40% 2 jam) dan P10 (50% 2 jam) dan iodips 10% sebagai perlakuan kontrol (P0). Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah kemampuan dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus serta konsentrasi dan lama perebusan optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) dengan berbagai perlakuan belum mampu mengimbangi kemampuan iodip dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Rata-rata diameter zona hambat yang didapat pada perlakuan P0, P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9 dan P10 secara berturut-turut adalah 7,57 mm; 1,40 mm; 2,31 mm; 2,91 mm; 2,96 mm; 3,15 mm; 1,08 mm; 2,37 mm; 2,58 mm; 2,73 mm dan 3,23 mm. Hasil perhitungan dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah berbeda sangat nyata (P<0,01). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) memiliki viii ix kemampuan daya hambat yang lebih baik pada lama perebusan yang tidak lebih dari 1 jam, meskipun belum mampu menyamai kemampuan iodip dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada sapi perah. Berdasarkan penelitian ini disarankan melakukan perebusan daun sirih tidak lebih dari 1 jam sebagai antiseptik dalam mencegah mastitis pada sapi perah