Pengaruh Pemberian Level Kangkung Kering (Ipomoea Reptans) Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Dan Kecernaan Kambing Peranakan Ettawa

Penelitian ini dilaksanakan di “Agus” Farm di Desa Bumiaji-Batu. Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan Analisa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan level pemberian kangkung kering sebagai supplemen ransum terhadap konsumsi dan kecernaan kambing Peranakan Ettawa (PE). Materi penelitian yang digunakan adalah 12 ekor kambing PE laktasi dengan paritas ke 3-5 dan laktasi 3-4 bulan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan ada 3 macam yaitu P1, P2 (Kangkung Kering 15% Kebutuhan BK), dan P3 (Kangkung Kering 20% Kebutuhan BK), Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi (BK, BO dan PK) dan kecernaan (BK dan BO). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan kangkung kering (Ipomoea reptans) pada ternak menunjukan tidak adanya pengaruh yang nyata (P>0.05) terhadap konsumsi BK, BO dan PK, Kecernaan BK dan BO serta Konsumsi tercerna BK dan BO. Rataan konsumsi BK pakan perlakuan untuk P1, P2 dan P3 yaitu 51,15± 5,14; 56,90± 12,37 dan 63,22± 2,06 (g/kg BB0.75/hari). Rataan konsumsi vi BO pakan perlakuan untuk P1, P2 dan P3 yaitu 48.08± 4,66; 53,45 ± 11,13 dan 59,36± 1,83 (g/kg BB0.75/hari). Rataan konsumsi PK pakan perlakuan untuk P1, P2 dan P3 yaitu 7,54 ± 0,63; 7,63 ± 1,11 dan 7,74 ± 0,40 (g/kg BB0.75/hari). Rataan kecernaan BK pakan perlakuan untuk P1, P2 dan P3 yaitu 65,67 ± 1,59; 67,21 ± 2,20 dan 68,19 ± 2,10 (g/kg BB0.75/hari). Rataan kecernaan BO pakan perlakuan untuk P1, P2 dan P3 yaitu 70,07 ± 1,15; 71,38 ±1,89 dan 71,96 ±1,72 (g/kg BB0.75/hari). Konsumsi nutrien tercerna BK pakan perlakuan untuk P1, P2 dan P3 yaitu 33,53 ± 4,06; 37,52 ± 9,08 dan 43,10 ± 1,43 (g/kg BB0.75/hari). Konsumsi nutrient tercerna BO pakan perlakuan untuk P1, P2 dan P3 yaitu 35,77 ± 4,15; 39,81 ± 9,33 dan 45,48 ± 1,29 (g/kg BB0.75/hari). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian 20% kangkung kering secara statistik dapat meningkatkan konsumsi BK, BO dan PK dan meningkatkan kecernaan BK dan BO. Disarankan dalam program untuk meningkatkan nilai konsumsi dan kecernaan kambing PE untuk menggunakan kangkung kering 20% yang cenderung meningkat