Produktivitas Sapi Madura Di Wilayah Binaan Upt Pembibitan Ternak Dan Kesehatan Hewan Madura Di Pulau Madura

Produktivitas adalah hasil yang diperoleh dari seekor ternak pada jarak waktu tertentu. Evaluasi produktivitas sapi potong menjadi salah satu langkah untuk peningkatan suatu usaha pembibitan sapi potong secara berkelanjutan serta bermanfaat sebagai strategi pengembangan peternakan. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sumenep (Desa Serah Timur, Aeng Dake dan Kermata) Kabupaten Pamekasan (Desa Waru Timur) Kabupaten Sampang (Desa Birem dan Torjun) Kabupaten Bangkalan (Desa Kepun) pada bulan Maret sampai dengan April 2015. Materi penelitian yang digunakan adalah 100 peternak sapi Madura di (Kabupaten Sumenep 55 peternak, Kabupaten Pamekasan 8 peternak, Kabupaten Sampang 23 peternak dan Kabupaten Bangkalan 14 peternak). 253 ekor sapi Madura diambil sebagai sampel yang mewakili masing masing kabupaten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu wawancara dari suatu fase atau keseluruhan pengalaman yang relevan dari data tertentu yang dipilih. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan peternak menggunakan kuisioner dan pengamatan lapang. Data yang vii diperoleh ditabulasi kemudian dihitung presentase atau rata-rata dan simpangan baku yang selanjutnya dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenotip sapi yang dipelihara kelompok ternak adalah sesuai dengan karakteristik sapi Madura murni. Statistik vital sapi Madura jantan PI2 diperoleh lingkar dada 138,50±8,45 cm, panjang badan 117,50±5,24 cm dan tinggi badan 112,83±5,19 cm. PI4 diperoleh lingkar dada 152,00±12,38 cm, panjang badan 128,20±13,40 cm dan tinggi badan 120,20±6,45 cm. Sapi Madura betina PI2 diperoleh lingkar dada 137,60±5,20 cm, panjang badan 114,80±7,95 cm dan tinggi badan 110,33±4,99 cm. PI4 diperoleh lingkar dada 144,21±10,00 cm, panjang badan 121,50±7,09 cm dan tinggi badan 116,28±4,37 cm. PI6 diperoleh lingkar dada 148,84±10,16 cm, panjang badan 124,94±6,36 cm dan tinggi badan 118,05±4,74 cm sedangkan PI8 diperoleh lingkar dada 148,65±8,23 cm, panjang badan 121,97±5,90 cm dan tinggi badan 116,70±3,83 cm. Struktur populasi sapi menunjukkan bahwa pedet sebesar 31,62%, muda 11,46% dan dewasa 56,92% dengan rasio jantan : betina adalah 26,09% : 73,91%. Panen pedet (calf crop) adalah sebesar 51,04% dengan presentase kelahiran 58,90% pedet jantan dan 41,10% betina. Kematian terhadap kelahiran adalah sebesar 1,39% sedangkan kematian terhadap populasi 0,39%. Disimpulkan bahwa Sapi yang dipelihara oleh kelompok ternak adalah sapi Madura murni. Performan sapi Madura jantan dan betina pada beberapa kelompok umur menunjukkan nilai yang lebih rendah dari standar mutu bibit nasional. Calf crop mencapai 51,04% dengan presentase kematian terhadap kelahiran 1,39% dan terhadap populasi 0,39%. Jumlah populasi sapi betina lebih banyak dibandikan sapi jantan