Evaluasi Pemberian Beberapa Jenis Pakan Komersial Terhadap Kecernaan Protein Dan Energi Metabolis Ayam Pedaging

Pemenuhan kebutuhan pakan ayam pedaging di peternakan Indonesia masih mengandalkan pakan komersial di banding pakan yang disusun sendiri. Pakan komersial merupakan pakan yang dirancang untuk memberikan perkembangan, pertumbuhan, kesehatan dan performa yang optimal karena sudah disusun berdasarkan nilai kebutuhan nutrisi ternak. Perusahaan pakan komersial sangat beragam baik jenis produk maupun hasil dari tiap masing-masing pabrik sehingga harga di pasaran juga beragam. Pakan komersial dipilih peternak karena lebih praktis dan hasilnya tidak diragukan lagi. Pengetahuan peternak rakyat di Indonesia tentang penyusunan pakan formulasi sendiri ayam pedaging masih rendah, merupakan salah satu alasan peternak lebih memilih menggunakan pakan komersial. Penggunaan pakan komersial dinilai dapat menekan biaya produksi dengan meningkatkan efesiensi penggunaan pakan melalui usaha mengoptimalkan kondisi saluran pencernaan ternak sehingga dapat mencerna dan menyerap zat makanan secara maksimal. Evaluasi nutrisi terhadap beberapa pakan komersial tersebut dirasa perlu, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai perbandingan untuk memilih pakan komersial yang sesuai dengan kebutuhan ayam pedaging. Evaluasi terhadap beberapa jenis pakan komersial yang banyak beredar di pasar terhadap kecernaan pakan pada ayam pedaging yang meliputi Kecernaan Protein Kasar (KcPK), Energi Metabolis Semu (AME) dan Energi Metabolis Semu terkoreksi N (AMEn). Penelitian dilaksanakan pada Juli 2015 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya yang berlokasi di Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisis proksimat, kecernaan protein dan energi metabolis yang digunakan sebagai variabel penelitian dianalisis di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan nutrisi dalam bebagai pakan komersial terhadap kecernaan protein dan energi metabolis pada ayam pedaging. Materi yang digunkan dalam penelitian adalah 25 ekor ayam pedaging jantan strain Lohmann (Platinum MB 202) umur 52 hari. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu P0 (pakan basal tanpa antibiotik), P1 (pakan komersial kode A), P2 (pakan komersial kode B), P3 (pakan komersial kode C), P4 (pakan komersial kode D). Analisis data dilakukan dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan`s (UJBD). Rata-rata dari perlakuan untuk hasil perhitungan KcPK, yaitu: P0 (66,67 ± 1,95); P1 (69,76 ± 2,79); P2 (70,10 ± 3,89); P3 (70,01 ± 2,03); dan P4 (68,40 ± 5,15) %. Hasil perhitungan AME, yaitu: P0 (3.002,53 ± 25,70), P1 (3.059,82 ± 30,69), P2 (3.142,28 ± 51,44), P3 (3.129,19 ± 44,99), dan P4 (3.073,76 ± 110,27) Kkal/kg. Hasil perhitungan AMEn, yaitu: P0 (2.976,41 ± 24,83), P1 (30.23,16 ± 30,76), P2 (3.103,55 ± 49,64), P3 (3.093,36 ± 44,98), dan P4 (3.040,69 ± 109,23) Kkal/kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pakan komersial berbagai kode pakan berbeda tidak nyata terhadap KcPK, AME, dan AMEn (P>0,05). Kesimpulan penelitian adalah penggunaan pakan komersial dengan empat merk dagang (kode pakan) yang berbeda memberikan hasil terbaik pada penggunaan pakan kode B (P2) v dengan nilai kecernaan protein 70,07 %, energi metabolis semu 3.143,14 Kkal/kg, dan energi metabolis terkoreksi N 3.104,47 Kkal/kg yang tertinggi bila dibandingkan perlakuan lainnya. Saran penelitian adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kecernaan asam amino dalalam pakan komersial