Pengaruh Lama Istirahat Terhadap Karakteristik Karkas Dan Kualitas Fisik Daging Sapi Brahman Cross Steer

Penelitian ini dilaksanakan di RPH PT. Cianjur Arta Makmur di Desa Mentengsari Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 2 September sampai tanggal 22 September 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik karkas dan kualitas fisik daging sapi Brahman cross steer pada lama istirahat 18 jam dan 3 jam. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai karakteristik karkas dan kualitas fisik daging sapi brahman cross pada lama istirahat yang berbeda serta sebagai pertimbangan untuk perusahaan penggemukan sapi dalam menetukan waktu pengiriman ke RPH. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah sapi Brahman cross steer hasil penggemukan PT. Widodo Makmur Perkasa unit farm Cianjur, Jawa Barat. Jumlah sapi yang digunakan sebanyak 60 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data dianalisis dengan menggunakan uji t (tidak berpasangan) untuk mengetahui perbedaan kualitas karkas dan kualitas fisik daging pada lama istirahat 18 jam dan 3 jam. Karakteristik karkas meliputi bobot potong, bobot karkas segar, bobot karkas layu, persentase karkas dan penyusutan karkas pada lama istirahat 18 jam berturutviii turut adalah 517,17±49,38 kg, 279,86±25,33 kg, 274,79±24,86 kg, 54,16±1,62%, dan 1,81±0,26% serta pada lama istirahat 3 jam adalah 506,47±39,89 kg, 281,38±21,77 kg, 276,08±21,30 kg, 55,60±2,00%, dan 1,88±0,27%. Lama Istirahat 18 jam dan 3 jam tidak mempengaruhi karakteristik karkas tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap persentase karkas. Kualitas fisik daging meliputi pH, Cooking Loss dan Drip Loss pada lama istirahat 18 jam berturut-turut adalah 5,57±0,09; 37,56±1,86%; 9,27±2,86% serta pada lama istirahat 3 jam adalah 5,42±0,11; 38,00±3,78 %; 9,64±1,81%. Lama Istirahat 18 jam dan 3 jam tidak berpengaruh terhadap Cooking Loss dan Drip Loss tetapi berpengaruh nyata terhadap nilai pH daging. Nilai pH daging sapi Brahman cross steer pada lama istirahat 18 jam (5,57±0,09) lebih tinggi dari lama istirahat 3 jam (5,42±0,11) tetapi masih dalam rentang pH normal daging (5,4–5,7). Disimpulkan bahwa lama Istirahat 18 jam dan 3 jam tidak mempengaruhi bobot potong, bobot karkas segar, bobot karkas layu, dan persentase penyusutan karkas tetapi berpengaruh terhadap persentase karkas. Sedangkan lama Istirahat tidak berpengaruh terhadap Cooking Loss dan Drip Loss tetapi berpengaruh nyata terhadap nilai pH daging. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh lama istirahat terhadap karakteristik karkas dan kualitas fisik daging untuk lebih mengetahui manfaat dari istirahat terutama mengenai keuntungan dan kerugian proses istirahat selama 18 jam dan 3 jam dalam segi ekonomi produksi