Pengaruh Berbagai Level Pupuk Organik Vermikompos Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum Cv. Mott)

Rumput gajah/rumput gajah dwarf (Pennisetum purpureum cv. Mott) yang memiliki kemampuan menghasilkan biomasa yang tinggi dan kualitas nutrisi yang tinggi. Keberhasilan usaha budidaya hijauan pakan ternak sangat tergantung pada beberapa faktor antara dan salah satu diantaranya adalah kesuburan tanah. Tanah merupakan unsur penting dalam pertumbuhan hijauan pakan ternak karena tanah berfungsi sebagai tempat tumbuh, tempat tanaman memperoleh zat hara dan menjadi sumber air bagi tanaman. Apabila terjadi kekurangan unsur hara maka tanaman akan terganggu pertumbuhan akar, batang dan daun sehingga tanaman akan menjadi kerdil. Salah satu usaha yang dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah yaitu dengan cara pemberian pupuk. Pupuk organik vermikompos mengandung zat pengatur tumbuh seperti gibberellin, sitokinin dan auxin, sedang unsur hara yang terkandung antara lain N, P, K, Mg dan Ca. Selain itu juga mengandung Azotobacter sp, bakteri penambat N non-simbiotik yang akan memperkaya unsur N yang dibutuhkan oleh tanaman. vi Penelitian ini dilaksanakan pada Mei 2015 sampai dengan Juli 2015 di Green House Hijauan Makanan Ternak dan Lab. Nutrisi Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai level pupuk organik kotoran cacing (vermikompos) terhadap pertumbuhan dan produktivitas rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Mott). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi baik bagi mahasiswa maupun peternak. Materi penelitian adalah bibit rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Mott) sebanyak 20 stek. Stek diambil dari batang yang sehat umur stek 2-3 bulan dengan jumlah ruas 8 dan tinggi 20 cm. Tanah yang digunakan berasal dari tanah perkebunan Bukit Tidar sedangkan pupuk organik kascing diperoleh dari peternakan cacing Desa Sukun Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dan tiap perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Adapun perlakuan tersebut adalah level pupuk kascing P0 (kontrol), P1 (40 gr/polybag), P2 (80 gr/polybag), P3 (120 gr/polybag) dan P4 (160 gr/polybag). Parameter yang diamati meliputi jumlah mata tunas, tinggi tanaman, jumlah daun , berat segar, rasio batang dan daun (segar), rasio batang daun (kering) dan bahan organik.. Apabila terjadi pengaruh perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Analisis hubungan antara umur tanaman terhadap tinggi adalah menggunakan Regresi Linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh berbagai level pemberian pupuk vermikompos tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Mott) vii meliputi jumlah mata tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar, rasio batang dan daun (segar) dan rasio batang daun (kering) (P>0,05). Akan tetapi perlakuan P4 (160 gr/polybag) dari kesemua variabel pengamatan memberikan pengaruh yang lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Pengaruh berbagai level pemberian pupuk vermikompos tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan dan produktivitas rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Mott)