Pemanfaatan Limbah Media Tanam Jamur Tiram Sebagai Kompos (Kajian Konsentrasi Penambahan Kotoran Kambing Dan Waktu Pembalikan)

Limbah organik yang sering dijumpai khususnya di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang adalah media tanam jamur tiram atau baglog limbah media tanam jamur merupakan limbah organik, limbah ini mempunyai kandungan N, P, K dan mineral lain yang dibutuhkan tanah dan tanaman. Limbah media tanam jamur ini dapat digunakan sebagai kompos. Kotoran kambing memiliki kandungan nitrogen 2,77 %, fosfor 1,78 % dan kalium 2,88 %. Bahan organik yang terdapat pada kotoran kambing adalah 60 %. Pengomposan secara aerobik memerlukan sejumlah besar oksigen, terutama selama proses awal. Kandungan oksigen dalam tumpukan akan berubah dengan pembalikan secara manual. Pembalikan dibutuhkan juga pada saat adanya perbedaan temperatur pada tumpukan pupuk kompos . Ketersediaan oksigen, dan aktivitas microbial akan berpengaruh terhadap temperatur tumpukan kompos. Proses pembuatan kompos yang dilakukan mempergunakan larutan effective microorganisme 4 yang disingkat EM-4. Keuntungan dan manfaat penggunaan EM-4 adalah menekan aktivitas hama dan penyakit pada tanaman, meningkatkan hasil produksi, mempercepat proses fermentasi pada pembuatan kompos, ramah lingkungan, dan aman bagi manusia. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan dua faktor, faktor I dan II terdiri dari tiga level, sehingga terdapat sembilan kombinasi perlakuan. Faktor I adalah konsentrasi kotoran kambing (0%; 20% dan 40%), faktor II adalah waktu pembalikan kompos 1 , 2 dan 3 minggu sekali (selama 1 bulan fermentasi). Untuk jumlah bahan baku baglog i