Pengaruh Penambahan Berbagai Konsentrasi Asam Formiat pada Silase Pakan Komplit Terhadap Kualitas Nutrisi Pakan

Pada suatu usaha peternakan ruminansia, pakan menjadi faktor terbesar dalam keberhasilan usaha peternakan. Pada musim kemarau terjadi kekurangan hijauan sedangkan pada musim hujan terjadi kelebihan hijauan. Kelebihan hijauan tersebut dapat dimanfaatkan untuk musim kemarau dalam bentuk hijauan awetan. Salah satu awetan hijauan segar adalah silase sampai dengan silase pakan komplit. Penelitian dilakukan pada 1 Juni sampai dengan 10 Juli 2015 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk mengevaluasi kandungan nutrisi silase pakan komplit dengan cara analisa proksimat yang meliputi kandungan BK, BO, SK, dan PK. Silase juga diuji secara fisik meliputi warna, tekstur, dan bau serta diuji secara kimia yaitu pH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan asam formiat pada silase pakan komplit terhadap kualitas nutrisi pakan yang meliputi derajat keasaman (pH), kualitas fisik dan kandungan nutrisi. Materi penelitian yang digunakan adalah silase pakan komplit yang berbahan rumput gajah, gamal dan konsentrat. Metode analisis statistik yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan rancangan percobaan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian yaitu dimulai dengan tanpa penambahan asam formiat (P0), penambahan asam formiat dengan konsentrasi 0,15% (P1); 0,3% (P2) dan 0,45% (P3). Variabel yang diamati terdiri dari pH, kualitas fisik dan kualitas nutrisi. Data yang diperoleh tersebut diolah dengan bantuan Microsoft Excel. Setelah data rata-rata diperoleh, dilanjutkan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Berjarak Duncen (UJBD) apabila terdapat perbedaan diantara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penambahan berbagai konsentrasi asam formiat memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P ≤ 0,01) terhadap pH. Rata-rata nilai pH pada perlakuan P0, P1, P2 dan P3 masing-masing adalah 5,008 ± 0,101; 4,784 ± 0,053; 4,519 ± 0,033 dan 4,289 ± 0,076. Sedangkan hasil penelitian terhadap kualitas fisik silase pakan komplit tidak menunjukkan perbedaan dengan kualitas silase berwarna hijau kecoklatan, terkstur agak lunak dan bau asam segar. Pada bau terdapat perbedaan dari asam segar sampai asam tajam. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh sangat berbeda nyata (P ≤ 0,01) terhadap BK dan pengaruh berbeda nyata (P ≤ 0,05) terhadap PK dan SK. Tetapi tidak menunjukkan pengaruh berbeda nyata terhadap BO. Rata-rata kadar nutrisi pada P0, P1, P2 dan P3 masing-masing adalah BK 34,07 ± 0,04; 34,54 ± 0,8; 34,57 ± 0,17 dan 34,71 ± 0,31 %, PK 14,39 ± 0,27; 14,86 ± 0,07; 14,87 ± 0,08 dan 15,7 ± 0,2 %, SK 29,96 ± 0,14; 29,44 ± 0,37; 29,2 ± 0,35 dan 28,32 ± 0,78 %. Penurunan persentase kandungan nutrisi menunjukkan pengaruh berbeda nyata (P ≤ 0,05) terhadap penurunan BK dan pengaruh sangat berbeda nyata (P ≤ 0,01) terhadap penurunan PK. Rata-rata persentase penurunan BK pada P0, P1, P2 dan P3 masing-masing 16,56 ± 0,12; 15,4 ± 1,03; 15,32 ± 0,42; dan 15 ± 0,27 % dan penurunan PK 16,55 ± 1,5; 12,65 ± 0,64; 12,52 ± 0,31 dan 7,25 ± 1,26 %. Kesimpulan penelitian yang telah dilakukan adalah semakin tinggi konsentrasi penambahan asam formiat mampu menurunkan pH, mengubah warna hijau kecoklatan, tekstur agak lunak dan bau asam segar sampai asam tajam. Silase pakan komplit terbaik dengan penambahan asam formiat 0,45 % yang mencapai pH 4,2. Penambahan asam formiat memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan BK, PK dan SK dan mencapai nilai kandungan nutrisi yang diinginkan. Penurunan kandungan BK dan PK terbaik yaitu pada penambahan asam formiat 0,45 %. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian adalah untuk menggunakan penambahan asam formiat sebanyak 0,45 % pada pembuatan silase pakan komplit