Korelasi Ukuran Statistik Vital Dengan Bobot Sapih Kambing Hasil Persilangan Kambing Boer Dengan Kambing Pe

Salah satu upaya peningkatan produksi kambing dalam negeri adalah dengan peningkatan mutu genetik. Keunggulan sifat kambing PE yang tahan terhadap lingkungan tropis dipadukan dengan keunggulan bobot badan dan ukuran kambing Boer yang besar, sehingga diharapakan akan menghasilkan keturunan yang memiliki sifat unggul dari dua jenis kambing tersebut. Besarnya bobot sapih dimungkinkan berhubungan dengan ukuran statistik vital (panjang badan, lingkar dada dan tinggi gumba). Pengukuran statistik vital merupakan carapraktis untuk menduga besarnya bobot sapih tanpa melakukan penimbangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2014 di laboratorium lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi statistik vital dengan bobot sapih pada hasil persilangan kambing Boer dengan kambing PE. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai bahan informasi tentang korelasi antara ukuran statistik vital dengan bobot sapih kambing hasil persilangan kambing Boer dengan kambing PE supaya mempermudah dalam program seleksi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing hasil persilangan kambing Boer dengan kambing PE yang berumur 3-4 bulan sejumlah 46 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kasus yaitu dengan pengamatan dan penimbangan langsung pada ternak kambing hasil persilangan kambing Boer dengan kambing PE. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling yaitu sampel yang diambil telah ditetapkan berdasarkan criteria tertentu. Variabel yang diukur adalah :panjang badan, lingkar dada, tinggi gumba dan bobot sapih. Adapun untuk mengurangi keragaman data bobot sapih maka harus dikoreksi berdasarkan jenis kelamin. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui korelasi statistik vital dengan bobot sapih kambing hasil persilangan kambing Boer dengan kambing PE menggunakan uji korelasi, uji regresi sederhana dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata ukuran statistik vital (panjang badan, lingkar dada, dan tinggi gumba) kambing hasil persilangan kambing Boer dengan kambing PE secara berturut-turut sebesar 46,01 cm; 46,45 cm; dan 42,33 cm dan rata-rata bobot sapih sebesar 13,00 kg. Nilai koefisien korelasi (r) bobot sapih dengan panjang badan, bobot sapih dengan lingkar dada, dan bobot sapih dengan tinggi gumba secara berturut-turut 0,769; 0,788; dan 0,724 yang artinya semakin besar ukuran statistik vital, semakin bertambah pula bobot sapih. Persamaan regresi Y = -13,944 + 0,569X; Y = -13,932 + 0,576X; dan Y = -16,615 + 0,634X. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bobot sapih mempunyai korelasi positif dengan panjang badan (0,769), lingkar dada (0,788) dan tinggi gumba (0,724)