perbedaan sistem perkawinan inseminasi buatan dan alami terhadap litter size dan sex ratio pada kambing pe di wilayah sumber bibit kecamatan ampelgading

Penelitian ini dilaksanakan di peternakan kambing PE di Desa Mulyoasri Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang yang dimulai pada bulan Desember 2014 sampai dengan Februari 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan system perkawinan alami dan buatan terhadap Litter Size dan Sex Ratio kambing Peranakan Etawah (PE). Materi penelitian yang digunakan adalah 100 ekor kambing yang menggunakan sistem perkawinan alami dan 36 ekor kambing dengan sistem perkawinan IB. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan sampel secara purposive sampling, yaitu sampel yang akan digunakan telah ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yaitu induk kambing PE yang dikawinkan menggunakan sistem perkawinan alami dan induk kambing PE yang menggunakan sistem perkawinan IB. Data diperoleh dari pengamatan secara langsung serta melalui wawancara dengan peternak. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji t test dan Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahawa litter size anak kambing hasil perkawinan alami sebesar 1.68 ± 0.66, sedangkan pada perkawinan IB sebesar 2 ± 0.58. Nilai Chi square untuk rasio jantan dan betina pada sistem perkawinan alami sebesar IB sebesar (49,40:50,60) dan (43,06:56,94). Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil perkawinan alami dan inseminasi buatan memberikan pengaruh yang nyata terhadap litter size tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap sex rasio pada kambing PE. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jumlah sampel yang sama dan inseminator sebaiknya melakukan recording ternak secara intensif