Analisis Usaha Peternakan Sapi Potong Di Kelompok Tani Pancong Jaya Desa Waru Timur Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan

Sapi Potong Mempunyai Peranan Yang Sangat Penting Di Indonesia, Yakni Sebagai Penyedia Protein Hewani Bagi Masyarakat. Kebutuhan Daging Dari Tahun Ke Tahun Mengalami Peningkatan, Sementara Itu Jumlah Sapi Potong Di Indonesia Peningkatannya Tidak Seperti Yang Diharapkan Sehingga Sapi Potong Masih Berpotensi Cukup Besar Untuk Dikembangkan. Usaha Peternakan Sapi Potong Perlu Dikembangkan Untuk Memenuhi Kebutuhan Daging Nasional. Kemajuan Dan Perkembangan Usaha Peternakan Sapi Potong Perlu Dilakukan Analisis Terhadap Kondisi Keuangan, Salah Satunya Dengan Menggunakan Analisis Usaha. Desa Waru Timur Merupakan Salah Satu Desa Yang Berada Di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan Yang Berpotensi Dalam Usaha Peternakan Sapi Potong. Peternakan Sapi Potong Rakyat Di Kelompok Tani Pancong Jaya, Desa Waru Timur Ini Sangat Menarik Untuk Diteliti Lebih Lanjut Khususnya Tentang Pendapatan Usahanya, Karena Dengan Mengetahui Pendapatannya Maka Dapat Dilihat Efisiensi Usaha Peternakannya. Tujuan Penelitian Adalah Untuk Mengetahui Besarnya Modal Yang Dibutuhkan Pada Usaha Peternakan Sapi Potong, Untuk Mengetahui Besarnya Biaya Produksi, Penerimaan, Dan Laba Yang Diperoleh Dalam Satu Tahun, Mengetahui R/C Ratio, Dan Mengetahui Faktor Apa Saja Yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan Peternak Sapi Potong. Pengumpulan Data Dilakukan Dari Tanggal 27 Desember 2014 Sampai 27 Januari 2015. Pemilihan Lokasi Penelitian Dilakukan Secara Sengaja (Purposive) Berdasarkan Bahwa Kecamatan Waru Merupakan Salah Satu Basis Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Pamekasan, Sedangkan Teknik Pengambilan Sampel Yang Digunakan Adalah Multistage Purposive Sampling. Sampel Yang Dipilih Adalah Sebanyak 30 Peternak. Metode Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Survey (Survey Method) Dan Wawancara Langsung Dengan Responden Sebagai Data Primer. Data Sekunder Yang Diperoleh Dari Lembaga Pemerintahan, Kelompok Tani Terkait, Laporan BPS Dan Dinas Peternakan. Analisis Data Yang Digunakan Yaitu Analisis Deskriptif Keadaan Usaha Sapi Potong, Karakteristik Peternak, Deskriptif Dengan Menggunakan Rumus-Rumus Ekonomi, Dan Analisis Regresi Berganda. Hasil Penelitian Di Kelompok Tani Pancong Jaya Dapat Diketahui Bahwa Kepemilikan Sapi Potong Sebesar 1,38 ST Dengan Modal Sebesar Rp 16.861.718/ST Yang Terdiri Dari Modal Tetap Sebesar Rp 10.116.206/ST Dan Modal Tidak Tetap Sebesar Rp 6.745.512/ST. Biaya Produksi Yaitu Sebesar Rp 6.745.512/ST/Tahun Yang Terdiri Dari Biaya Tetap Sebesar Rp 628.026/ST/Tahun Dan Biaya Tidak Tetap Sebesar Rp 6.117.486/ST/Tahun. Total Penerimaan Yaitu Sebesar Rp 8.834.542/ST/Tahun Yang Terdiri Dari Penjualan Ternak Sebesar Rp 5.730.677/ST/Tahun Dan Nilai Tambah Ternak Sebesar Rp 3.103.865/ST/Tahun. Keuntungan Yang Diperoleh Sebesar Rp 2.089.028/ST/Tahun, Nilai R/C Ratio Adalah 1,31. Faktor Pendidikan Peternak Yang Mayoritas SMA Dan Pengalaman Peternak Yang Mayoritas Beternak Selama 7 – 9 Tahun Memberikan Pengaruh Positif Terhadap Pendapatan Usaha Ternak Sapi Potong, Sedangkan Faktor Umur Peternak Yang Mayoritas Berumur Tua (51 – 60 Tahun), Jumlah Anggota Keluarga Peternak Yang Mayoritas Berjumlah 3 – 4 Orang, Dan Biaya Pembelian Ternak Memberikan Pengaruh Negatif Terhadap Pendapatan Usaha Ternak Sapi Potong. Kesimpulan Penelitian Adalah Peternakan Sapi Potong Membutuhkan Modal Sebesar Rp 16.861.718/ST,Biaya Produksi Yaitu Sebesar Rp 6.745.512/ST/Tahun, Total Penerimaan Yaitu Sebesar Rp 8.834.542/ST/Tahun, Keuntungan Yang Diperoleh Sebesar Rp 2.089.028/ST/Tahun, Nilai R/C Ratio Adalah 1,31. Faktor Pendidikan Peternak Dan Pengalaman Peternak Meningkatkan Pendapatan Peternak Sapi Potong, Sedangkan Faktor Umur Peternak, Jumlah Anggota Keluarga, Dan Biaya Pembelian Ternak Menurunkan Pendapatan Peternak Sapi Potong. Saran Yang Dapat Diberikan Adalah Diharapkan Anggota Kelompok Tani Pancong Jaya Agar Memasarkan Ternaknya Secara Bersama-Sama Yang Diorganisir Oleh Kelompok Tani Dengan Mengadakan Kerja Sama/Kemitraan Dengan Para Industri Pengolahan Hasil Ternak Dan Mengembangkan Usahanya Dengan Memperhatikan Komponen Biaya Dalam Menjalankan Usahanya Untuk Memperoleh Pendapatan Yang Lebih Besar Sehingga Berpihak Kepada Kesejahteraan Peternak