Pengaruh Pemberian Pakan Sumber Protein Terhadap Tingkah Laku Makan (Eating Behavior) Pada Domba Dengan Pakan Basal Hijauan Jagung

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Universitas Brawijaya Malang. Analisis kandungan nutrien pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh penambahan pakan sumber protein terhadap tingkah laku makan (eating behavior) domba dengan pakan basal hijauan jagung. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang pengaruh pakan sumber protein yang dapat meningkatkan produktivitas domba dengan pakan basal hijauan jagung. Materi yang digunakan adalah: (1) Domba lokal jantan dengan bobot badan (BB) awal 20,51 ± 2,197 kg sebanyak 20 ekor; (2) Empat macam pakan sumber protein dengan kandungan protein yang berbeda; daun ketela pohon yang dikeringkan, daun kelor yang vii dikeringkan, konsentrat A (daun ketela pohon kering 40%, bekatul 22%, bungkil kelapa 36% dan mineral 2%) dan konsentrat B (daun kelor kering 40%, bekatul 22%, bungkil kelapa 36% dan mineral 2%); (3) Hijauan jagung sebagai pakan basal yang dicacah menggunakan chopper dengan ukuran kurang lebih 3 cm. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Analisis data menggunakan analisis peragam untuk variabel konsumsi (Bahan Kering, Bahan Organik, Protein Kasar dan Serat Kasar) dan analisis ragam untuk variabel tingkah laku makan. Variabel tingkah laku makan meliputi aktivitas makan, aktivitas ruminasi, aktivitas lain-lain (duduk, berdiri dan tidur) dan kecepatan kunyah ruminasi per menit. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan sumber protein dengan pakan basal hijauan jagung pada ternak domba lokal jantan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap tingkah laku makan (aktivitas makan, aktivitas ruminasi, aktivitas lain-lain dan kecepatan ruminasi per menit) tetapi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan. Nilai aktivitas makan (sehari semalam) pada masing-masing perlakuan P0 (6,9 ± 1,1 jam), P1 (6,1 ± 0,3 jam), P2 (6,4 ± 0,9 jam), P3 (6,6 ± 1,2 jam) dan P4 (6,5 ± 1,0 jam), nilai aktivitas ruminasi P0 (7,7 ± 0,4 jam), P1 (8,0 ± 0,6 jam), P2 (7,6 ± 0,8 jam), P3 (7,8 ± 1,0 jam) dan P4 (8,5 ± 1,1 jam), nilai aktivitas lain-lain (duduk, berdiri dan tidur) P0 (9,4 ± 1,1 jam), P1 (9,9 ± 0,9 jam), P2 (10,0 ± 1,7 jam), P3 (9,6 ± 1,0 jam) dan P4 (9,0 ± 1,8 jam), nilai kecepatan ruminasi per menit P0 (97,16 ± viii 6,26), P1 (89,63 ± 8,69), P2 (100,51 ± 10,40), P3 (96,85 ± 7,94) dan P4 (93,85 ± 5,41) kunyahan /menit. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberian pakan sumber protein tidak mampu menurunkan tingkah laku makan dan kecepatan ruminasi pada domba lokal jantan. Pemberian pakan sumber protein mampu meningkatkan konsumsi pakan pada domba lokal jantan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan untuk menggunakan perlakuan pakan P4 yaitu konsentrat B yang mengandung daun kelor kering sebagai suplemen sumber protein pakan pada domba lokal jantan, karena perlakuan P4 memiliki nilai konsumsi bahan kering (KBK) tertinggi (85,67 ± 3,17 g/kg BB0,75/hari)