Penampilan Reproduksi Sapi Peranakan Ongole Berdasarkan Paritas Di Kota Probolinggo Jawa Timur

Produktivitas Sapi Potong Dipengaruhi Oleh 70% Faktor Lingkungan Dan 30% Faktor Genetik. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Dan Reproduksi Ternak, Diantaranya Faktor Lingkungan, Manajemen Pemeliharaan Dan Inseminator. Untuk Itu Perlu Dikaji Tentang Perbedaan Penampilan Reproduksi Sapi Betina Peranakan Ongole. Penelitian Ini Dilakukan Di Kota Probolinggo Jawa Timur. Waktu Penelitian Penilitian Ini Dilaksanakan Selama 1 Bulan Dari Tanggal 12 Mei – 12 Juni 2012. Tujuan Penelitian Ini Untuk Mengetahui Penampilan Reproduksi Sapi Indukan Peranakan Ongole Di Probolinggo Yang Meliputi Conception Rate, Services Per Conception , Calving Interval Dan Days Open . Manfaat Penelitian Ini Digunakan Sebagai Sumber Informasi Mengenai Penampilan Reproduksi Ternak Sapi Peranakan Ongole Dan Memperbaiki Pengelolaan Reproduksi Dalam Pemeliharaan Ternak Sapi. Materi Yang Digunakan Yaitu Indukan Sapi Peranakan Ongole Sebanyak 120 Ekor Dari Paritas Ii , Iii, Iv Di Kota Probolinggo. Penentuan Lokasi Dan Sampel Penelitian Secara Purposive Sampling. Metode Pengambilan Data Yaitu Dari Recording Reproduksi (Kartu Akseptor) Inseminasi Buatan Dan Wawancara Langsung Kepada Peternak. Berdasarkan Penelitian Nilai Cr Untuk Paritas 2, 3 Dan 4 Berturut-Turut 72,5%, 80%, Dan 77,5%. Nilai S/C Untuk Paritas 2, 3 Dan 4 Berturut-Turut 1,225; 1,325; Dan 1,2. Nilai Days Open, Untuk Paritas 2, 3 Dan 4 Berturut-Turut 138,2 Hari, 134,9 Hari, Dan 142,9 Hari. Nilai Calving Interval Untuk Paritas 2, 3 Dan 4 Berturut-Turut 418,7 Hari, 415,4 Hari, Dan 422,9 Hari Dan Untuk Nilai Indek Fertilitas Paritas 2, 3 Dan 4 Berturut-Turut 45,9%, 50,5%, Dan 47,2%. Hasil Yang Didapatkan Menyatakan Bahwa Paritas Tidak Berpengaruh Terhadap Penampilan Reproduksi. Kesimpulan Penelitian Ini Adalah Paritas Tidak Memberi Pengaruh Terhadap Penampilan Reproduksi Induk Sapi Peranakan Ongole. Saran Bagi Peternak Yaitu Lebih Memperbaiki Pengontrolan/Deteksi Tanda-Tanda Birahi Pada Ternak Sehingga Bisa Lebih Maksimal Dalam Memperoleh Hasil Reproduksi Yang Optima