Pengaruh Sistem Perkawinan Terhadap Sifat Produksi Sapi Madura Umur 3 Bulan Di Pulau Madura.

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan Pulau Madura. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan performans produksi pada sapi Madura dari hasil perkawinan alam dan IB pada umur 3 bulan di empat wilayah kabupaten pulau Madura. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ternak sapi Madura murni umur 3 bulan dari hasil perkawinan alam dan Inseminasi Buatan (IB) masing-masing sebanyak 116 ekor dan 33 ekor. Pemilihan sampel ternak dilakukan secara purposive sampling. Variabel yang diamati meliputi bobot, lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan. Data yang diperoleh ditabulasi kemudian dihitung persentase atau ratarata dan simpangan bakunya yang selanjutnya dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan performans produksi sapi Madura umur 3 bulan hasil perkawinan alam dan IB tidak memberikan berbeda nyata. Rataan bobot badan, lingkar dada, panjang badan dan tinggi badan sapi Madura umur 3 bulan pada perkawinan alam masing-masing sebesar 42,95+13,55 kg; 83,79+12,46 cm; 74,08+10,84 cm dan 80,14+10,67 sedangkan pada perkawinan IB masing-masing sebesar 39,82+7,65 kg; 82,82+12,37 cm; 73,48+8,05 dan 78,88+9,09 cm. Kesimpulan penelitian ini bahwa sistem perkawinan alam dan IB tidak memberikan perbedaan terhadap rataan performans produksi sapi Madura pada umur 3 bulan. Disarankan dilakukan penyuluhan tentang IB pada sapi Madura dengan menggunakan straw sapi Madura unggul agar dapat meningkatkan produktivitas sapi Madura di pulau Madur