Pengaruh penambahan kacang kedelai (Glycine max) dalam pakan terhadap potensi reproduksi kelinci betina New Zealand White menjelang dikawinkan

Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi yaitu bagian pemeliharaan di peternakan kelinci rakyat Desa Wonokerto Kecamatan Bantur Kabupaten Malang dan analisa pakan dilakukan di laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang selama dua bulan pada 25 desember 2008 – 25 Februari 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon penambahan kacang kedelai dengan tingkatan yang berbeda di dalam pakan kelinci betina New Zealand White menjelang dikawinkan terhadap service per conception(S/C),lama kebuntingan dan litter size. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci jenis New Zealand White betina umur 6-8 bulan sebanyak 12 ekor dan jantan 2 ekor dengan rata-rata bobot badan adalah 2653,08 gram. Pakan yang digunakan adalah kacang kedelai, sawi, dan pollard. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan. Dilakukan dengan 3 perlakuan pakan yang berbeda dimana P0 sebagai kontrol, P1= pakan kontrol + 30gram kedelai, dan P2 = pakan kontrol + 60gram kedelai. Variabel yang diamati adalah Service per Conception, Lama Kebuntingan, dan Litter Size. Data yang di peroleh di analisa menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dan apabila ada pengaruh yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kacang kedelai tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap service per conception, lama kebuntingan dan litter size (P>0,05). Kesimpulan yang dapat di ambil bahwa penggunaan kacang kedelai belum mampu memperbaiki penampilan reproduksi (service per conception, lama kebuntingan dan litter size) kelinci betina New Zealand White. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan bahan pakan lain sebagai pakan tambahan