Pengaruh Bangsa Sapi Terhadap Kualitas Fisik Dan Kimiawi Daging

Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 9 Februari sampai tanggal 15 Maret 2008. Penelitian ini dilaksanakan di; 1). Rumah Pemotongan Hewan Krian Kabupaten Sidoarjo untuk mengambil sampel daging, 2). Laboratorium Dasar Bersama Universitas Airlangga untuk menguji keempukan daging dan 3). Laboratorium Taknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk menguji pH, kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan WHC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisikdan kimiawi daging dari sapi PO dan silangan PO. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang kualitas fisik dan kimiawi daging sapi, selain itu penelitian ini sebagai sumbangan untuk ilmu pengetahuan yaitu sebagai data dasar penelitian-penelitian selanjutnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi PO dan Silangan Limousin dengan PO, sedangkan analisis daging sapi diambil pada bagian otot Longissimus dorsi. Sapi yang digunakan berjenis kelamin jantan dengan umur 2-2.5 tahun dan berat badan 300 - 400 kg dengan kondisi dan tatalaksana peternakan yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan Independent t Test (Uji t). Variabel yang diukur adalah kualitas fisik meliputi; Water Holding Capacity (WHC) dan keempukan (tekstur), sedangkan kualitas kimiawi meliputi; pH, kadar air, kadar protein dan kadar lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perbedaan bangsa sapi terhadap kualitas fisik (Water Holding Capacity (WHC) dan keempukan) dan kualitas kimiawi (pH, kadar air, kadar protein dan kadar lemak) Meskipun bila dilihat nilai mean (rata-rata) tampak terlihat perbedaan antara sapi PO dibandingkan sapi silangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar air, kadar protein, kadar lemak, pH, WHC dan tekstur antara sapi PO dengan sapi silangan tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh bangsa sapi dengan variabel pengujian yang berbeda, seperti profil asam amino dan profil asam lemak agar diperoleh hasil data yang lebih akurat