Penambahan getah buah pepaya muda [Carica papaya] sebagai sumber enzim papain pada tepung bulu terhadap produksi gas secara in vitro

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan April sampai Mei 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan getah buah pepaya muda sebagai sumber enzim papain pada tepung bulu terhadap produksi gas secara i n vitro . Materi yang digunakan adalah getah yang diambil dari buah pepaya umur 2-3 bulan, hidolisat tepung bulu, bahan untuk analisis proksimat, dan bahan kimia untuk analisis produksi gas. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan yang diberikan adalah P0: hidrolisat tepung bulu + 0 % papain (perlakuan kontrol), P1: hidrolisat tepung bulu + 0,1 % papain, P2: hidrolisat tepung bulu + 0,2 % papain, P3: hidrolisat tepung bulu + 0,3 % papain, P4: hidrolisat tepung bulu + 0,4 % papain. Variabel yang diukur adalah kandungan nutrien meliputi bahan kering (BK), protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK) dan abu, produkksi gas secara in vitro dan kecernaan yaitu BK, BO, dan PK di rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan enzim papain pada tepung bulu memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap bahan pakan yang potensial untuk didegradasi ( parameter b). Parameter b tertinggi pada P4 (72,51ml/500mgBK). Tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap laju produksi gas (c), laju produksi gas tertinggi pada P4 (0,0322ml/jam). Perlakuan memberikan perbedaan sangat nyata (p<0,01) terhadap kecernaan di rumen dengan nilai tertinggi pada P4 yaitu KcBK (80,30%), KcBO (84,94%), dan KcPK (93,39%). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penambahan getah buah pepaya muda sebagai sumber enzim papain pada tepung bulu dapat meningkatkan laju produksi gas dan meningkatkan kecernaan BK, BO dan PK di rumen. Disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan secara in vivo dengan memasukkan tepung bulu sebagai komponen penyusun pakan konsentrat untuk mengetahui pengaruhnya terhadap produktivitas ternak