Pengaruh tingkat penambahan ragi tempe (Rhizopus oligosporus) dalam fermentasi campuran isi rumen terhidrolisis dan kulit pisang terhadap produksi gas dan kecernaan in vitro

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang mulai bulan November 2006 sampai bulan Januari 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penambahan terbaik dari Rhizopus oligosporus dalam fermentasi campuran isi rumen terhidrolisis dan kulit pisang ditinjau dari produksi gas dan kecernaan in vitro. Materi yang digunakan adalah isi rumen yang dihidrolisis dengan larutan abu sekam, kulit pisang Agung, cairan rumen, dan kapang Rhizopus oligosporus. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. P0 = Isi rumen 100% + kulit pisang 0% + 0% Rhizopus oligosporus , P1 = Isi rumen 90% + kulit pisang 10% + 0,5% Rhizopus oligosporus , P2 = Isi rumen 80% + kulit pisang 20% + 1% Rhizopus oligosporus , P3 = Isi rumen 70% + kulit pisang 30% + 1,5% Rhizopus oligosporus , P4 = Isi rumen 60% + kulit pisang 40% + 2% Rhizopus oligosporus. Variabel yang diukur meliputi kandungan nutrisi pakan perlakuan (%BK), kecernaan BK (KcBK) dan KcBO dari produksi gas inkubasi 96 jam, dan produksi gas in vitro. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian produksi gas pada lama inkubasi 96 jam menunjukkan bahwa penambahan Rhizopus oligosporus memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) pada setiap perlakuan pada lama inkubasi 2 sampai 96 jam. Nilai KcBK dan KcBO diantara perlakuan juga memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05). Produksi gas tertinggi dicapai pada P4 (151,5 ml/500mgBK), sedangkan KcBK dan KcBO tertinggi dicapai pada P2 (46,10% dan 41,62%). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fermentasi campuran isi rumen terhidrolisis dan kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif dengan penambahan Rhizopus oligosporus sebesar 1%