Efek penambahan gel lidah buaya (Aloe vera) di dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam Arab afkir (umur 24 bulan)

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2007 sampai dengan 21 Juni 2007 di Peternakan Ayam Arab milik bapak Isrok Suharmani, di Kelurahan Janti, Kecamatan Sukun, Kotamadya Malang. Analisa pakan yang digunakan selama penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui efek penambahan gel Lidah Buaya (Aloe vera) di dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam Arab afkir (umur 24 bulan). Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan kajian ilmiah tentang pengaruh penambahan gel Lidah Buaya (Aloe vera) di dalam pakan terhadap penampilan produksi ayam Arab afkir. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam Arab afkir (umur 24 bulan) sebanyak 100 ekor. Metode yang digunakan selama penelitian ini adalah percobaan lapang dengan rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Apabila ada perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Perlakuan berupa level penambahan gel lidah buaya (Aloe vera) pada pakan basal, yaitu P0 = 0 %, P1 = 0,75 %, P2 = 1,5 %, P3 = 2,25 % dan P4 = 3 %. Kandang yang digunakan untuk penelitian ini adalah kandang batteray. Kandang terdiri dari 2 tingkat dan tiap tingkat terdapat 10 petak kandang dengan ukuran tiap petak 40 x 20 x 35 cm. Kandang yang digunakan berjumlah 100 petak dimana tiap-tiap petak diisi 1 ekor ayam.Tiap petak dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum. Pakan perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan campuran yang terdiri dari jagung, bekatul dan konsentrat yang disusun berdasarkan saran dari pabrik yaitu dengan perbandingan 50 : 15 : 35. Pakan dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah penampilan produksi ayam Arab afkir yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, Hen Day Egg Production (HDP),konversi pakan, berat karkas, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gel Lidah Buaya dalam pakan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap pertambahan bobot badan, HDP, konversi pakan, IOFC. Dimana pertambahan bobot badan tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (103,80 ± 10,15 g/ekor), lalu perlakuan P2 (86,90 ± 8,05 g/ekor), P1 (83,35 ± 3,33 g/ekor), P4 (75 ± 9,21 g/ekor) dan yang terendah pada perlakuan P0 (74,10 ± 4,08 g/ekor). HDP tertinggi pada perlakuan P1 (42,83 ± 3,59 %), lalu diikuti perlakuan P0 (34,34 ± 2,21 %), P2 (34,33 ± 1,15 %), P3 (27,67 ± 1,27 %), dan terendah pada perlakuan P4 (26,84 ± 2,52 %). Konversi pakan terendah terdapat pada perlakuan P1 (4,35 ± 0,45), lalu P2 (5,40 ± 0,56), P0 (5,67 ± 0,52), P4 (6,33 ± 0,70) sedangkan tertinggi pada perlakuan P3 (6,40 ± 0,82). Sedangkan IOFC tertinggi pada perlakuan P1 (Rp. 20745,54 ± 4047,39)