Pengaruh lama sentrifugasi terhadap motilitas, persentase hidup dan abnormalitas spermatozoa sapi Fries Holland [FH] Post Thawing

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Makmal Reprogen Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda jl Ciujung no 19 Malang pada tanggal 24 April sampai 15 Mei 2006. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lama sentrifugasi optimal pada pemakaian semen sapi Friesh Holland (FH) Post Thawing agar didapatkan spermatozoa dengan kualitas yang baik untuk digunakan Fertilisasi In Vitro (FIV). Materi yang digunakan dalam Penelitian ini adalah semen beku sapi FH produksi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari. Sampel yang dipakai minimal + 40% motil Post Thawing. Metode percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Variabel pengamatan adalah kualitas spermatozoa hasil sentrifugasi dengan lama waktu 5, 10 dan 15 menit dengan ulangan 5 kali dengan kecepatan sentrifugasi 1500 rpm. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan sidik ragam ( Analysis Of Varians ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama sentrifugasi 5, 10 dan 15 menit berbeda nyata (P<0.01) pada persentase motilitas dan persentase hidup, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) pada persentase abnormalitas dan konsentrasi. Persentase motilitas tertinggi pada lapisan bawah dengan sentrifugasi 15 menit 62.34 + 4.21%. Persentase hidup spermatozoa yang tertinggi pada lapisan bawah dengan sentrifugasi 5 menit yaitu 71.94 + 2.98%. Persentase abnormalitas tertinggi pada lapisan atas dengan sentrifugasi 10 menit yaitu 4.98 + 1.39. Konsentrasi spermatozoa tertinggi pada lapisan bawah dengan sentrifugasi 5 menit yaitu 4.6 + 1.34 juta/ml. Lamanya waktu sentrifugasi berpengaruh nyata pada motilitas spermatozoa dan persentase hidup spermatozoa, tetapi tidak berpengaruh nyata pada persentase abnormalitas spermatozoa dan konsentrasi spermatozoaUntuk mendapatkan kualitas semen yang baik, sebaiknya dilakukan sentrifugasi 5 menit. Motilitas dan persentase hidup spermatozoa pada lapisan atas layak untuk digunakan FIV dan untuk mengurangi terjadinya polyspermi akibat spermatozoa yang terlalu banyak. . Perlu dikaji lebih mendalam tentang pengaruh sentrifugasi terhadap kerusakan membran yang berakibat pada menurunnya motilitas dan persentase hidup spermatozoa