Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Mangrove (Excoecaria Agallocha) Fraksi Tanin Dengan Pelarut Ethanol Terhadap Pertumbuhan Shigella Flexneri, Staphylococcus Aureus, Salmonella Thypi, Dan Vibrio Paraha

Mangrove Excoecaria agallocha merupakan jenis tanaman pohon bakau yang sering ditemui dikalangan daratan bahkan diperaian, tanaman ini memiliki kandungan senyawa bioaktif yang berperan penting meliputi alkaloid, flavonoid, fenol, terpenoid, steroid dan saponin. Pada golongan senyawa ini merupakan sebagai bagian bahan-bahan obat-obatan baik itu yang tradisional maupun juga modern. Serta sebagai aktivitas antara lain seperti antimikroba, anti fungi, anti virus, anti tumor, dan anti leukimia. Tempat Penelitian ini, dilaksanakan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan (KHP) Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya, Malang. di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang. di Laboratorium Sentral Hayati Universitas Negeri Malang. di Laboratorium Kimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya. dan di Laboratorium Ilmu Pengetahuan Indonesia, (LIPI) Serpong, Tanggerang Selatan. Pelaksanaan waktu penelitian ini, berlangsung mulai pada bulan Maret - Juni 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan metode deskriptif. dimana diantaranya meliputi data primer dan sekunder, ekstraksi sampel, Uji fitokimia, Uji kromatografi kolom, Uji pertumbuhan bakteri berdasarkan kekeruhan, Uji Fourier Transfoem Infra Red (FT-IR), Uji Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LC-MS), Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan Uji Scanning Electron Microscopy (SEM). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan utama yakni untuk mengetahui konsentrasi pengaruh penambahan ekstrak daun mangrove Excoecaria agallocha fraksi tanin dengan pelarut ethanol terhadap pertumbuhan Shigella flexneri, Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, dan Vibrio Parahaemolyticus. Berdasarkan hasil penelitian pada Uji Fitokimia dan Uji KLT Excoecaria agallocha diketahui bahwa positif menunjukkan mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, dan steroid. Sedangkan negatif terdapat kandungan senyawa terpenoid, karena tidak ada terbentuknya endapan warna jingga. Selanjutnya nilai Rf fraksi tanin sebesar 0,714 berwarna hijau kecoklatan. Uji LC-MS dan Uji FT-IR diketahui bahwa senyawa bioaktif fraksi tanin yang memiliki warna hijau terang kecoklatan diduga adalah galokatekin (C15H14O7) dan epigalokatekin (C22H18O11) yang merupakan golongan turunan dari tanin terkondensasi. Uji Kekeruhan dan Uji SEM Staphylococcus aureus efektif dihambat pertumbuhannya, dengan senyawa bioaktif fraksi tanin dari total bakteri awal sebesar 2,4x109/mL. Menjadi penurunan bakteri sebesar 0,6x109/mL dengan konsentrasi 10.000 ppm, sedangkan pada ekstrak crude mengalami penurunan sebesar 1,5x109/mL dengan konsentrasi 10.000 ppm. Penelitian ini menggunakan dua macam jenis bakteri gram positif dan bakteri gram negatif yang akan diberikan senyawa bioaktif tanin dari ekstrak daun mangrove Excoecaria agallocha yang akan dianalisis pengaruhnya dari penambahan senyawa bioaktif tersebut. Bakteri gram positif yang digunakan yaitu Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif yang digunakan diantaranya Shigella flexineri, Salmonella thypi dan Vibrio parahaemolyticus