Komposisi Hasil Tangkapan Kapal Pancing Ulur Yang Di Daratkan Di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pondokdapap (IPPP) Sendang Biru, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Sendang Biru merupakan salah satu kawasan pesisir yang dijadikan prioritas pengembangan potensi perikanan, karena pada saat ini memiliki Pusat Pendaratan Ikan Pondokdadap dan merupakan pusat kegiatan perikanan tangkap terbesar di Kabupaten Malang. Potensi pesisir Sendang Biru yang paling menonjol adalah potensi perikanan, khususnya jenis tuna yang ditangkap oleh alat tangkap pancing ulur. Hasil tangkapan tersebut didaratkan di TPI Pondokdadap oleh nelayan setempat maupun nelayan dari luar daerah dan dipasarkan sampai ke luar propinsi Jawa Timur. Perikanan pancing ulur merupakan salah satu usaha perikanan rakyat yang memiliki kontruksi sederhana dan cara pengoperasian yang mudah dan simpel. Hal ini menyebabkan pancing ulur menjadi salah satu alat tangkap yang dominan dioperasikan di kabupaten Sendang Biru dan menggunakan rumpon sebagai alat bantu penangkapan, sebagai upaya memaksimalkan hasil tangkapannya. Rumpon merupakan tempat berlindung dan mencari makan ikan-ikan pelagis seperti layang, madidihang, tuna mata besar, tuna sirip kuning, tongkol, dan tengiri. Jenis-jenis ikan ini sifatnya bergerombol, yang menyebabkan dapat ditangkap dalam jumlah besar dan merupakan faktor penting usaha perikanan komersil bagi masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Yang mana berkaitan dengan Komposisi Hasil Tangkapan Kapal Pancing Ulur Yang Di Daratkan Di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pondokdapap. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis tangkapan ikan kapal pancing ulur, komposisi (%) hasil tangkapan kapal pancing ulur, variasi berat antar spesies hasil tangkapan dan mengetahui hubungan panjang berat ikan hasil tangkapan dominan kapal pancing ulur di Pantai Sendang Biru, Kabupaten Malang. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian Skripsi yaitu pengambilan data pada sample ikan hasil tangkapan kapal pancing ulur untuk mengetahui Komposisi, variasi berat antar spesies dan hubungan panjang berat ikan hasil tangkapan dominan oleh kapal pancing ulur yang dilakukan bulan Mei tanggal 4 sampai tanggal 2 Juni 2016 di pelabuhan Pondodadap, Sendang Biru. Dari hasil penelitian diperoleh terdapat komposisi hasil tangkapan kapal pancing ulur tertinggi yaitu pada ikan tuna kecil sebesar 37% sedangkan terkecil pada ikan marlin sebesar 1%. Hasil tangkapan ikan dominan Kapal Pancing Ulur yaitu ikan tuna kecil jenis yellowfin dan cakalang, yang mana hasil perhitungan hubungan panjang berat dari kedua ikan tersebut memiliki perbedaan. Pada ikan tuna kecil (Baby tuna) memiliki nilai b= 2.9618 atau nilai b<3 yang dengan kata lain pertumbuhan panjang ikan tuna kecil (baby tuna) yang tertangkap di pelabuhan Sendang Biru bersifat allometrik negative. Sedangkan pada ikan cakalang memiliki nilai b= 3.183090761 yang berarti nilai b>3 dengan kata lain pertumbuhan panjang ikan cakalang yang tertangkap di Instalasi Pelabuhan Perikanan Pondokdadap bersifat alometri positif. Dari nilai probabilitas yang terdapat pada uji F One-Way ANOVA pada kolom Sig. ialah 0,000. Nilai 0,000 menyimpulkan bahwa komposisi berat hasil tangkapan antar spesies bervariasi atau terdapat perbedaan yang nyata. Sehingga berat antar spesies yang sama dari setiap kapal memiliki perbedaan berat yang nyata. vi Analisis lanjutan dari uji F One-Way ANOVA adalah Prosedur post hoc menggunakan uji LSD (Least Significant Differences) dilakukan apabila terdapat perbedaan atau variasi pada hasil analisis uji F. Hasil dari prosedur post hoc menyimpulkan bahwa rata-rata komposisi berat spesies ikan Tuna kecil dan ikan Cakalang memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan spesies yang lain