Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Meningkatkan Ekonomi Melalui Usaha Kelompok Pembudidaya Ikan (Studi Kasus Pembudidaya Ikan Cupang Melalui Pendidikan Dan Pelatihan Di Kelurahan Ketami, Kecamatan

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai – nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “people centred, participatory, empowering, and sustainable”. Konsep ini lebih luas dari hanya semata – mata memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net) yang pemikirannya belakangan ini banyak dikembangkan sebagai upaya mencari alternatif terhadap konsep – konsep pertumbuhan di masa yang lalu. Setiap kota memiliki program peberdayaan untuk masyarakat yang berbeda, sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing, termasuk kota kediri yang memiliki program pemberdayaan khususnya dalam bidang perikanan. Kelompok Pembudidaya Ikan Cupang (POKDAKAN) Karya Mina di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri ini didasari oleh beberapa faktor pendukung, diantaranya adalah tersedianya sumber air, banyaknya lahan kosong serta mudahnya untuk mendapatkan bahan baku dan penunjang lainnya. Seiring berjalanya waktu maka semakin banyak masyarakat yang melakukan kegiatan budidaya ikan cupang, Kelompok ini terbentuk pada tanggal 9 mei 2003. Kelompok ini didirikan dengan tujuan agar dapat bekerjasama antara anggota dalam hal membudidayakan ikan cupang dan memenuhi permintaan ikan cupang dari beberapa daerah, seperti Kota Tulungagung, Malang, dan Surabaya. Selain itu tujuan dari kelompok ini adalah untuk meningkatkan hasil dari ikan cupang yang selama ini memiliki beberapa keluhan seperti pemasaran hasil panen, pembinaan dalam budidaya ikan hias dan permodalan untuk peningkatan hasil yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) Profil POKDAKAN “Karya Mina”. (2) Pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan cupang melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan POKDAKAN “Karya Mina” dilihat dari variabel kesejahteraan, akses, partisipasi, kesadaran kritis dan pengambilan keputusan di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.. (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat kelompok pembudidaya ikan cupang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2016 di POKDAKAN “Karya Mina” yang berada di Kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Populasi penelitian ini adalah kelompok pembudidaya ikan cupang (POKDAKAN) Karya Mina yang terdiri dari pengurus dan anggota, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jenis data adalah data kualitatif, sedangkan sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisa data menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) kelompok pembudidaya ikan cupang (POKDAKAN) Kaya Mina berdiri sejak tahun 2003 hingga sampai saat ini telah berganti – ganti struktur organisasi dan anggotanya. Saat ini POKDAKAN Karya Mina memiliki 21 anggota 3 diantaranya sebagai pegurus POKDAKAN. Kelurahan ketami sebagai sentra UMKM kota kediri termasuk dalam bantuan pemerintah dalam hal promosi pemasaran serta mayoritas pembudidaya ikan cupang menggunakan teknik budidaya intensif dengan menggunakan kolam terpal. (2) Tingkat pemberdayaan kelompok pembudidaya ikan cupang (POKDAKAN) Karya Mina dilihat dari bentuk Kesejahteraan, akses, partisipasi, kesadaran kritis dan pengambilan keputusan/ kontrol terhadap sumberdaya dapat dikatakan kurang baik dimana sebagian pengurus dan anggota masih belum dapat memaksimalkan posisi mereka untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam budidaya. (3) Faktor pendukung di kelompok pembudidaya ikan cupang (POKDAKAN) Karya Mina antara lain: kemudahan akses sumberdaya, pasar yang mendukung dan fasilitas yang diberiakan oleh pemerintah. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain: kurangnya kekompakan antara pengurus dan anggota, bantuan pemerintah yang sangat minim, dan faktor alam. Saran dari penelitian ini adalah: (1) Perlu adanya kekompakan antar pengurus dan anggota sehingga dapat memperbaiki keorganisasian di dalam POKDAKAN yang dapat menunjang POKDAKAN lebih baik lagi. (2) Pemerintah serta masyarakat pembudidaya ikan cupang dapat bekerja sama dengan baik agar kegiatan budidaya ikan cupang lebih terarah lagi demi kelanjutan usaha khususnya di kelompok pembudidaya ikan cupang (POKDAKAN) Karya Mina. (3) Perlu adanya kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh pemrintah kepada pengurus dan anggota kelompok pembudidaya ikan cupang (POKDAKAN) Karya Mina untuk dapat memaksimalkan faktor-faktor pendukung serta dapat meminimalkan faktor penghambat. (4) Para anggota kelompok pembudidaya ikan cupang (POKDKAN) Karya Mina sebaiknya melakukan musyawarah untuk dapat mengtur kembali keorganisasian kelompok untuk dapat mencapai hasil yang lebih baik lagi dengan lebih terorganisirnya POKDAKAN. (5) Dengan teori dan ilmu yang telah diberikan kepada akademisi maupun penyuluh ini diharapkan dapat memberikan penyuluhan untuk meningkatkan kearifan lokal yang membuat kurang kompak dan terorganisirnya para anggota kelompok pembudidaya ikan cupang