Analisis Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan dan Penyusunan Strategi Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke Jakarta Utara

Penelitian ini telah dilaksanakan pada akhir bulan Maret sampai dengan April 2016 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke, Jakarta Utara.Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk menganalisis fasilitas pokok dan fasilitas fungsional di PPI Muara Angke, Menyusun strategi perkembangan di PPI muara Angke, Merumuskan kebijakan prioritas yang tepat untuk pengembangan PPI Muara Angke. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuisioner, studi pustaka dan dokumentasi. Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan yang disekitarnya terdapat batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang Pelabuhan Perikanan.Klasifikasi Pelabuhan Perikanan ada empat yaitu Pelabuhan Perikanan samudera, Pelabuhan Perikanan Nusantara, Pelabuhan Perikanan Pantai dan Pangkalan Pendaratan Ikan.Pelabuhan Muara Angke termasuk kedalam Pelabuhan Perikanan tipe D yaitu Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke. Fasilitas di pelabuhan perikanan ada tiga yaitu fasilitas pokok, fungsional dan penunjang.Fasilitas yang ada di PPI Muara Angke rata-rata dalam kondisi baik.Karena setiap tahun di PPI Muara Angke mengadakan renovasi untuk fasilitas yang perlu dilakukan perbaikan. Penggunaan fasilitas di PPS Cilacap untuk fasilitas luas kolam pelabuhan, TPI, dermaga dan kedalaman kolam belum mencapai batas optimal, oleh karena itu penggunaannya perlu ditingkatan sedangkan penggunaan area tempat parkir telah mencapai batas optimal, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan untuk fasilitas tersebut. Untuk pengembangan PPI Muara Angke berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis SWOT matriks IFAS dapat diketahui skor kekuatan bernilai (1.5474) lebih besar dari pada skor kelemahan bernilai (1.2675) sehingga dapat dikatakan bahwa dalam pengembangan PPI Muara Angke variabel kekuatan lebih berpengaruh dibanding dengan variabel kelemahan. Sedangkan matriks EFAS diperoleh skor peluang (1.4953) lebih besar dari ancaman bernilai (0.9290) sehingga dapat dikatakan bahwa dalam pengembangan PPI Muara Angke variabel peluang lebih berpengaruh dibanding dengan variabel ancaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi yang harus dilakukan oleh PPI Muara Angke adalah strategi S-O (Strenght-Opportunity). Dimana strategi tersebut yaitu Meningkatkan fasilitas PPI,dengan memanfaatkan dukungan masyarakat dan pemerintah, Meningkatkan produksi ikan dengan memanfaatkan SDM perikanan, kemampuan jelajah kapal, sebagai antisipasi terhadap permintaan konsumen yang semakin meningkat. Prioritas strategi pengembangan PPI Muara Angke menggunakan metode AHP dengan aplikasi Expert choice 11 adalah Meningkatkan mutu ikan (30,1%), Meningkatkan manajemen pelayananan dan penataan PPI Muara Angke (28,3%), Meningkatkan produksi ikan (21,0%), Meningkatkan fasilitas PPI (20,6%)