Valuasi Ekonomi Menggunakan Travel Cost Method Pada Objek Wisata Bahari Lamongan (WBL) Kabupaten Lamongan

Wisata Bahari Lamongan (WBL) merupakan salah satu tempat wisata yang populer di Kabupaten Lamongan. Wisata ini terletak di pesisir utara Pantai Jawa, tepatnya di kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan – Jawa Timur. Sudah berdiri sejak tahun 2004 sebagai hasil pengembangan objek wisata yang telah ada sebelumnya, yaitu Pantai Tanjung Kodok. WBL Memadukan konsep wisata bahari dan taman bermain dalam areal seluas 11 hektar. Penilaian (valuation) sumberdaya alam adalah alat ekonomi yang digunakan untuk mengestimasi nilai uang dari barang dan jasa yang diberikan oleh sumberdaya alam melalui teknik penilaian tertentu. Pendekatan yang digunakan untuk menilai (valuation) terhadap sumberdaya alam dan lingkungan dengan teknik pengukuran tidak langsung (indirect) menggunakan metode biaya perjalanan (Travel Cost Method/TCM). Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi karakteristik pengunjung kawasan Wisata Bahari Lamongan, faktor – faktor yang berpengaruh terhadap jumlah permintaan kunjungan, dan mengukur nilai ekonomi yang diperoleh pengunjung Objek Wisata Bahari Lamongan dengan menggunakan metode biaya perjalanan (Travel Cost Method). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 di Obyek Wisata Bahari Lamongan (WBL) Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif serta jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penentuan jumlah sampel menggunakan teknik linear time function dan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode pengambilan data dengan wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk variabel dependen yaitu jumlah permintaan kunjungan, sedangkan variabel independen yaitu biaya perjalanan, jarak, umur, pendidikan, pendapatan, aksesibilitas, kebersihan dan fasilitas. Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pendugaan nilai ekonomi dilakukan menggunakan metode Individual Travel Cost Method dengan perhitungan surplus konsumen menggunakan konsep WTP (Willingness to Pay). Berdasarkan uji asumsi klasik yang dilakukan, data yang digunakan pada penelitian ini lolos uji asumsi klasik. Hasil analisis regresi yang dilakukan menghasilkan nilai adjusted R2 sebesar 0,660 yang berarti bahwa variasi variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 66%, sedangkan sisanya sebesar 34% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam model regresi. Model regresi yang dihasilkan adalah Y = 3,084 - 0,132 X1 + 0,055X2 – 0,084X3 - 0,576X4 + 0,023X5 + 0,892D6 + 1,726D7 + 1,163D8 + e. Hal tersebut berarti bahwa variabel yang memiliki korelasi (hubungan) positif terhadap jumlah permintaan kunjungan adalah X2 (pendidikan), X5 (umur), X6 (aksesibilitas), X7 (kebersihan) dan X8 (fasilitas). Sedangkan variabel yang memiliki korelasi (hubungan) negatif terhadap jumlah permintaan kunjungan adalah X1 (biaya perjalanan), X3 (pendapatan) dan X4 (jarak). Hasil uji F (simultan) diperoleh hasil F hitung sebesar 12.398 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan nilai F tabel sebesar 2,99. Berdasarkan hasil tersebut maka F hitung (12.398) > F tabel (2,99), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel biaya perjalanan, jarak, umur, pendidikan, pendapatan, aksesibilitas, kebersihan dan fasilitas berpengaruh signifikan secara bersama – sama (simultan) terhadap variabel jumlah permintaan kunjungan objek Wisata Bahari Lamongan. Hasil uji t (parsial) yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa dari 7 variabel independen yang digunakan yaitu variabel biaya perjalanan, jarak, umur, pendidikan, pendapatan, aksesibilitas, kebersihan dan fasilitas hanya ada 4 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan kunjungan objek Wisata Bahari Lamongan. Variabel yang berpengaruh tersebut adalah variabel jarak, aksesibilitas, kebersihan dan fasilitas. Dari ketiga variabel yang berpengaruh tersebut, variabel kebersihan merupakan variabel yang paling signifikan mempengaruhi jumlah permintaan kunjungan objek Wisata Bahari Lamongan. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil surplus konsumen per individu per kunjungan sebesar Rp. 769.532,84, hal tersebut berarti bahwa kelebihan (surplus) yang dinikmati konsumen (pengunjung) karena kemampuannya untuk membayar melebihi permintaan aktualnya, dimana nilai aktual atau harga rata – rata yang dikeluarkan untuk biaya perjalanan ke objek Wisata Bahari Lamongan untuk individu sebesar Rp. 442.562,5. Dalam setahun terakhir jumlah pengunjung yang datang ke objek Wisata Bahari Lamongan diperkirakan sebanyak 619.474 pengunjung, sehingga diperoleh nilai ekonomi dari objek Wisata Bahari Lamongan sebesar Rp. 476.705.140.504,88 per tahun