Pengaruh Peggunaan Faktor Produksi Pada Usaha Tambak Garam Terhadap Hasil Produksi Garam Di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Garam merupakan komoditas yang dibutuhkan di masyarakat dan tidak memiliki subtitusi. Kegiatan produksi garam dalam di kecamatan Pademawu penggunaan faktor produksinya masih berdasarkan pengalaman dan informasi dari orang lain, para petambak tidak memperhatikan tingkat seberapa besar pengaruh faktor produksi yang digunakan dalam usaha garam tersebut. Dengan mengetahui pengaruh faktor produksi yang mereka gunakan para petambak dapat memaksimalkan penggunaan faktor produksi yang berpengaru dan meminimalkan penggunaan faktor produksi yang tidak berpengaruh terhadap hasil produksi sehingga dalam menjalanjan usaha gara dapat di peroleh hasil yang maksimal, dari hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan faktor produksi garam terhadap hasil produksi di Kecamatan Pademawu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Mengetahui karakteristik usaha tambak garam di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan,. Mengetahui faktor- faktor produksi apa saja yang digunakan dalam kegiatan usaha tambak garam di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Menganalisis faktor-faktor produksi apa saja yang berpengaruh nyata pada usaha tambak garam di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS 20. Faktor-faktor produksi yang digunakan di kecamatan galis dalam proses produksi garam yaitu tenaga kerja yaitu terdapat tujuh faktor produksi antara lain; tenaga kerja, biaya produksi, pengalaman manajer, geoisolator, penidikan manajer, luas lahan, dan jarak. Dari tujuh faktor produksi tersebut terdapat empat faktor produksi yang berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi yaitu; tenaga kerja, geoisolator dan luas lahan, dan selebihnya yaitu 4 penidikan faktor produksi belum berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi, antara lain; biaya produksi pengalaman dan jarak. Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Petambak garam hendaknya para pemilik tambak menyesuaikan penggunaan jumlah tenaga kerja dengan kebutuhan supaya dapat menekan biaya operasional yang biaya pembayarannya dihasilkan dari hasil penjualan garam yang di produksi, karena pada hasil perhitungan statistika didapatkan variabel tenaga kerja berkorelasi negatif terhadap hasil produksi garam. Diharapkan dalam penggunaan faktor produksi produsen dapat menggobinasikan faktor produksinya secara efisien sehingga akan akan diproleh keuntungan yang tinggi. 2. Pemerintah diharapkan kepada pemerintah khususnya Dinas terkait dapat memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap para petambak garam mengingat garam merupakan komoditi unggulan masyarakat Madura. 3. Perguruan tinggi setelah mengetahui hasil dari penelitian ini diharapkan perguruan tinggi membantu para petambak dalam meningkatkan efisiensi dari penggunaan faktor produksi dengan cara penelitian lebih lanjut