Kemampuan Kombinasi Bakteri Bacillus Sp. Yang Berbeda Dengan Nitrosomonas Dan Nitrobacter Untuk Mengurai Bahan Organik Pada Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)

Pemeliharaan ikan lele dumbo (C. gariepinus) dengan padat tebar yang tinggi dan manajemen pakan yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya penumpukan bahan-bahan organik yang bersifat racun bagi ikan lele. Dampaknya akan menimbulkan gejala stress, menurunkan nafsu makan, timbulnya berbagai macam penyakit dan pada akhirnya akan menimbulkan kematian pada ikan lele. Kualitas air terutama kadar amoniak dan bahan organik yang melebihi ambang batas merupakan salah satu faktor penyebab penurunan produksi budidaya. Salah satu cara untuk pengelolaan kualitas air ialah dengan penambahan probiotik. Probiotik sebagai agen pengurai merupakan kelompok mikroorganisme terpilih, salah satunya yaitu itu genus Bacillus. Bacillus mempunyai fungsi untuk menetralisir bahan organik diperairan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Laboratorium Reproduksi Ikan dan Laboratorium Lingkungan dan Bioteknologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Dimulai pada bulan Februari hingga bulan Juni 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh spesies Bacillus yang berbeda dalam probiotik untuk mengurai bahan organik pada budidaya lele. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Terdapat 3 perlakuan dengan menggunakan penambahan probiotik bakteri Bacillus yaitu: A (Probiotik dengan B. subtilis + Nitrosomonas + Nitrobacter), B (Probiotik dengan B. firmus + Nitrosomonas + Nitrobacter) dan C (Probiotik dengan B. megaterium + Nitrosomonas + Nitrobacter) serta kontrol (tanpa probiotik). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan. Parameter utama dalam penelitian ini yaitu total bahan organik, TAN, nitrit dan nitrat, sedangkan parameter penunjang yaitu kelulushidupan dan laju pertumbuhan spesifik, suhu, oksigen terlarut dan pH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan bakteri B. subtilis, B. firmus dan B. megaterium mampu mengurai bahan organik. Pada perlakuan A dengan penambahan bakteri B. subtilis mampu mengurai konsentrasi bahan organik sebesar 52,39% (27,77 mg/L), pada perlakuan B dengan bakteri B. firmus mampu mengurai bahan organik sebesar 47,12% (23,80 mg/L) dan pada perlakuan C dengan bakteri B. megaterium mampu mengurai bahan organik sebesar 25,05 % (11,40 mg/L). Analisa sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian bakteri Bacillus memberikan pengaruh terhadap konsentrasi bahan organik. Selain itu pemberian probiotik ini mampu menurunkan konsentrasi TAN sebesar 68,39-72,40 %. Disisi lain, konsentrasi nitrit dan nitrat mengalami kenaikan 0,23-0,36 mg/L dan 0,30-0,91 mg/L. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bakteri Bacillus terbukti mampu menurunkan nilai bahan organik dengan kemampuan yang berbeda-beda. Berdasarkan kemampuan bakteri untuk mengurai bahan organik tersebut, maka didapatkan hasil terbaik pada perlakuan A dengan penambahan bakteri B. subtilis