Analisis Karakteristik Biologi Rajungan (Portunus Pelagicus) dari Pengepul di Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang

Tingginnya permintaan pasar terhadap rajungan mengakibatkan tingkat eksploitasi rajungan semakin meningkat.Dengan demikian perlu adanya pengelolaan yang berkelanjutan untuk menjaga stok sumberdaya rajungan agar tetap lestari. Salah satu cara yang bisa digunakan yaitu dengan mengetahui aspek biologi rajungan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek biologi rajungan di Perairan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Penelitian pada bulan Mei sampai Juni 2016 dengan metode survei. Sampel rajungan diambil secara acak di pengepul rajungan sebanyak 300 ekor yang di bagi menjadi 4 pengambilan selama 4 minggu. Hasil pengamatan menunjukkan lebar karapas rajungan jantan berkisar antara 110,10 – 152,29 mm dengan berat tubuh berkisar antara 68,62 – 267,89 gram. Sementara itu rajungan betina memiliki lebar karapas berkisar antara 91,10 – 152,65 mm dengan berat tubuh berkisar antara 42,18 – 249,71 gram. Rata – rata lebar karapas rajungan baik jantan maupun betina telah mencapai ukuran yang sesuai untuk ditangkap, hanya sekitar 2 % rajungan yang berada di bawah standart untuk ditangkap sesuai dengan Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan No 1 Tahun 2015. Hasil analisis hubungan lebar karapas dan berat rajungan (Portunus pelagicus) jantan dan betina memiliki pola pertumbuhan tergolong dalam allometrik positif karena nilai b > 3, yaitu sebesar 3,3685 dan 3,0472. Pola pertumbuhan ini menunjukkan bahwa pertambahan berat lebih cepat dari pada lebar.Pola pertumbuhan yang tergolong allometrik positif menunjukkan bahwa kondisi rajungan dalam keadaan gemuk.Hasil analisis tingkat kematangan gonad (TKG) pada rajungan jantan terbanyak pada TKG II yaitu sebesar 32,35 % dan pada rajungan betina terbanyak pada TKG II sebesar 33,33 %. Selama penelitian tidak ditemukan tingkat kematangan gonad pada TKG V baik rajungan jantan maupun rajungan betina. Selama penelitian diperoleh rajungan betina lebih banyak dibandingkan rajungan jantan dengan perbandingan 1,46 : 1. Perbedaan jumlah kelamin ini menunjukkan tidak seimbangnya antara rajungan jantan dan rajungan betina. Secara keseluruhan rajungan yang tertangkap oleh nelayan di perairan Sluke Kabupaten Rembang memiliki ukuran yang sesuai dengan standart yang ditetapkanKementerian Kelautan dan Perikanan (Nomor 1/Permen-KP/2015) dengan prosentase sebesar 98 %. Berdasarkan hasil pengamatan aspek biologi rajungan di Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang menunjukkan bahwa rajungan didaerah ini telah memenuhi standart ukuran yang ditetapkan dan dalam kondisi baik.Hal ini bisa dilihat dari kondisi rajungan yang besar dan gemuk.Pengawasan dan penyuluhan secara langsung dan berkelanjutan harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk mempertahankan stok sumberdaya rajungan di wilayah ini. Sedangkan untuk menangani masalah rajungan yang belum memenuhi standar, pemerintah harus membantu menyediakan tempat karantina semacam keramba untuk pembesaran rajungan