Total Kepadatan Dan Pembentukan Biofilm Bakteri Vibrio Alginolyticus Pada Substrat Yang Berbeda

Bakteri patogen tersebar pada lingkungan akuakultur dalam dua bentuk kehidupan, bentuk planktonik yaitu sel yang bebas melayang di perairan dan biofilm yaitu sel yang menempel di permukaan padat dan membentuk lapisan semi solid yang dimediasi oleh eksopolisakarida (EPS). Pembentukan biofilm tergantung dari karakterstik yang dimiliki oleh substrat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pembentukan biofilm serta untuk menentukan total kepadatan bakteri V. alginolyticus pada substrat terpal, HDPE, plastik mulsa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Parameter uji yang dilakukan dengan dua macam uji, yaitu Parameter utama dan parameter penunjang. Pada penelitian ini beberapa substrat budidaya diamati untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pembentukan biofilm V. alginolyticus. Pembentukan biofilm dilihat berdasarkan Biofilm Coverage Rate (BCR) dan total kepadatan bakteri. Didapat hasil nilai BCR rata-rata tertinggi yaitu pada substrat terpal jam ke-24 sebesar 28,70%, sedangkan nilai BCR rata-rata terendah yaitu pada substrat cover glass pada jam ke-8 sebesar 0,18%. Nilai total kepadatan bakteri rata-rata tertinggi yaitu pada substrat plastik HDPE jam ke-24 sebesar 4.834, sedangkan nilai total kepadatan bakteri rata-rata terendah yaitu pada substrat cover glass jam ke-24 sebesar 47. Permukaan substrat merupakan faktor yang paling penting dalam pembentukan biofilm. Biofilm akan mudah terbentuk pada substrat yang permukaannya lebih kasar seperti terpal dan HDPE jika dibandingkan dengan kaca yang memiliki permukaan halus dan licin, karena eksopolisakarida yang dikeluarkan bakteri tidak dapat menempel dengan baik pada substrat yang licin ketika substrat tersebut mengalami penggoyangan. Selain pengaruh substrat, pembentukan biofilm juga dapat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Penelitian ini menggunakan perlakuan suhu inkubasi sebesar 32oC pada inkubator. Pembentukan biofilm selanjutnya dapat divisualisasikan menjadi bentuk tiga dimensi (3D) memanfaatkan bantuan software Image-J. Software ini dapat memperlihatkan aktifitas perubahan interaksi bakteri dalam pembentukan biofilm