Uji Aktivitas Antikanker Ekstrak Metanol Kulit Batang Tanaman Lindur (Bruguiera Gymnorrhiza) Terhadap Viabilitas Sel Hela

Tumbuhan mangrove mempunyai peran yang sangat banyak bagi dunia medis terutamanya bermanfaat sebagai obat anti mikroba, anti fungi, antivirus, anti kanker, anti tumor, insektisida, dan antileukimia karena adanya kandungan senyawa bioaktif pada mangrove tersebut. Salah satunya adalah tumbuhan mangrove lindur dengan nama latin Bruguiera gymnorrhiza yang keberadaanya di daerah pesisir pantai sangat banyak dan belum termanfaatkan secara baik sebagai penghasil obat-abatan alami karena kandungan senyawa bioaktifnya yang besar. Tanaman lindur ini mempunyai potensi sebagai antitumor dan antikanker, dimana kulit batang tanaman ini positif mengandung alkaloid, flavonoid, dan steroid. Di Indonesia tanaman ini biasa di jumpai di daerah pesisir dan sering termanfaatkan pada bagian-bagian tanaman mangrove ini seperti buahnya sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Sedangkan kulit batangya dimanfaatkan sebagai obat malaria dan daunnya sebagai obat luka bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit batang tanaman lindur Bruguiera gymnorrhiza sebagai anti kanker terhadap viabilitas sel HeLa. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya pada bulan Januari-Juni 2016. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan lima perlakuan dosis yang berbeda sebagai senyawa antikanker terhadap viabilitas sel HeLa. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza yang didapatkan di stasiun lapangan praktek desa Pulokerto, Kecamatan Kraton, Kabupaten pasuruan, jawa timur. Proses pengeringan dilakukan setelah melalui proses pencucian dengan air mengalir agar kulit batang mangrove Bruguiera gymnorrhiza terhindar dari partikel debu dan kotoran yang menempel. Kemudian kulit batang dibiarkan di tempat terbuka untuk diangin-anginkan sampai kadar air dari kulit batang mangrove Bruguiera gymnorrhiza berkurang. Setelah itu kulit batang di haluskan dengan menggunakan blender kemudian diayak dengan menggunakan ayakan B40 dan didapatkan hasil serbuk kulit batang Bruguiera gymnorrhiza sebanyak 200 g. Parameter uji yang digunakan ada dua yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Parameter untuk kualitatif yaitu uji fitokimia senyawa bioaktif kulit batang lindur, sedangkan untuk perameter uji kuantitatifnya yaitu jumlah kadar air, kadar abu, rendemen, total fenol, dan uji toksisitas dimana jika semakin kecil harga LC50 nya maka senyawa itu akan semakin toksik terhadap sel HeLa. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan perlakuan lima dosis yang berbeda yaitu 62,5 ppm, 125 ppm, 250 ppm, 500 ppm, dan 1000 ppm. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap parameter uji maka dilakukan analisis keragaman dengan menggunakan (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase (%) viabilitas sel HeLa pada perlakuan dosis 62,5, 125, 250, 500, dan 1000 ppm secara berturut-turut v adalah 74,392%, 51,788%, 44,028%, 33,907%, dan 25,472%. Sedangkan persentase (%) mortalitas yang mati akibat pemberian ekstrak pada perlakuan dosis 62,5, 125, 250, 500, 1000 ppm berturut-turut adalah 25,608%, 48,212%, 55,971%, 66,093%, 74,527%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan dosis terhadap (%) viabilitas sel HeLa setelah di inkubasi selama 24 jam dan dilakukan penambahan reagen MTT mengalami penurunan jumlah sel HeLa yang hidup seiring dengan meningkatnya dosis larutan uji