Pengaruh Pemanfaatan Tepung Silase Bulu Ayam Dalam Formulasi Pakan Terhadap Kelulushidupan Dan Laju Pertumbuhan Pada Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma Macropomum)

Ikan bawal air tawar (C. macropomum) merupakan salah satu ikan introduksi yang memiliki nilai ekonomis penting, tahan penyakit dan rakus terhadap makanannya. Namun, dalam pembudidayaannya masih terkendala biaya pakan. Limbah bulu ayam adalah bahan pakan altenatif yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ikan karena ketersediannya melimpah dan kandungan protein 80-90%. Protein yang tinggi ini merupakan protein serat yang sulit dicerna, sehingga diperlukan pengolahan untuk meningkatkan kualitas protein limbah bulu ayam. Salah satu pengolahan adalah dijadikan silase sehingga diperlukan penelitian mengenai subtitusi protein tepung silase bulu ayam terhadap kelulushidupan dan laju pertumbuhan Ikan bawal air tawar (C. macropomum). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh serta jumlah pemanfaatan tepung silase bulu ayam terhadap kelulushidupan dan laju pertumbuhan ikan bawal air tawar (C. macropomum). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – April 2016 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan dan Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen menggunakan RAL dengan 5 perlakuan yang isoprotein (33%) dan isoenergi (385 kkal/100 g) serta masing-masing perlakuan 3 kali ulangan. Substitusi tepung ikan dengan tepung silase bulu ayam dalam formulasi pakan yang digunakan yakni 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Parameter utama adalah kelulushidupan dan laju pertumbuhan, serta parameter penunjang berupa rasio konversi pakan, rasio efisiensi protein dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfatan tepung silase bulu ayam dalam formulasi pakan tidak berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan dan laju pertumbuhan benih ikan bawal air tawar (C. macropomum), sehingga pemanfaatan bisa dilakukan hingga 100%. Hal ini didukung dengan estimasi harga pakan yang akan semakin murah jika menggunakan subtitusi yang semakin tinggi. Subtitusi 100% dapat menurunkan harga pakan hingga Rp 8.078,30 jika dibandingkan pakan tanpa subtitusi (Rp 13.856,13) akan sangat menghemat harga pakan. Apabila menggunakan formulasi pakan seperti pada penelitian ini, maka pemanfaatan tepung silase bulu ayam dapat dilakukan dengan subtitusi protein hingga 100% terhadap protein tepung ikan