Eksplorasi Sumber Daya Ikan Di Lokasi Pemasangan Rumah Ikan (Fish Apartment) Pada Kedalaman yang Berbeda Di Perairan Pantai Bangsring, Kabupaten Banyuwangi

Sebelum tahun 2008, nelayan ikan hias di Perairan Pantai Bangsring melakukan penangkapan yang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan bom dan putas sebagai alat bantu penangkapan. Hal ini tentunya berdampa pada ekosistem terumbu karang yang notabene merupakan area tempat tinggal berdampak pada populasi ikan di perairan tersebut menurun. Dalam rangka pemulihan sektor perikanan, pemerintah melakukan suatu terobosan untuk mengembalikan lagi stok ikan yang mulai menurun dengan membuat suatu alat bantu pemulihan sumber daya ikan berupa rumah ikan (Fish Apartment). Rumah ikan berfungsi sebagai area berpijah ikan dewasa serta area asuhan dan pembesaran bagi ikan kecil. Rumah ikan di Pantai Bangsring sudah ada sejak tahun 2014 dan mengalami penambahan jumlah pemasnagan rumah ikan secara berkelanjutan setiap tahunnya. Perlunya mengeksplorasi jenis ikan yang ada pada lokasi pemasangan rumah ikan pada kedalaman yang berbeda berdasarkan umur bulan adalah agar dapat mengindikasikan tingkat keanekaragaman ikan pada lokasi tersebut. Selain itu untuk menjamin adanya populasi ikan dalam satuan luas. Tujuan dari penelitian ini adalah menduga kepadatan ikan pada rumah ikan di kedalaman tertentu, mengestimasi komposisi jenis ikan dalam satuan luas pada lokasi peneggelaman rumah ikan, dan juga mengeksplorasi ikan berdasarkan ukuran pada kedalaman tertentu di lokasi pemasangan rumah ikan. Penelitian ini dilaksanakan si Perairan Pantai Bangsring, Kabupaten Banyuwangi pada Bulan Maret – April 2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode visual sensus dengan menggunakan Belt Transect (Transek Sabuk) untuk menghitung kelimpahan ikan di dua kedalaman yang berbeda dan masing-masnig dilakukan sebanyak enam kali pengulangan berdasarkan umur bulan. Seluruh data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel untuk mencari hasil analisis trend dan analisis parsial. Rumah ikan yang dipasang di Pantai Bangsring sebanyak 75 modul yang ditenggelamkan pada kedalman 5-18 meter. Kondisi rumah ikan setelah satu tahun pemasangan berkembang cukup baik. Terlihat dari banyaknya teritip dan alga yang mulai tumbu pada mosul rumah ikan. Dari penelitian didapatkan 39 jenis ikan dengan jenis ikan Labroides dimidiatus merupakan jenis ikan yang paling banyak dijumpai. Nilai kelimpahan ikan pada kedalaman lebih dari 9 meter sebesar 2,59 meter dan pada kedalaman kurang dari 9 meter sebesar 0,96 meter. Ikan berukuran 3-8 cm merupakan ikan yang paling mendominasi pada dua lokasi pengambilan data. Hasil analisis data diperoleh nilai T hitung sebesar 4,934 lebih besar dari T tabel menunjukkan bahwa kedalaman lokasi vi pemasangan rumah ikan berpengaruh terhadap populasi ikan yang berarti tolak H0 dan terima H1.. Saran yang diberikan peneliti untuk eskplorasi rumah ikan adalah sebagai berikut : (1). Perlunya monitoring rumah ikan secara berkala agar dapat mengidentifikasi tingkat keberhasilan pemasangan rumah ikan sesuai dengan tujuannya, (2). Perlu adanya pengukuran parameter lingkungan untuk mendapatkan hasil data yang maksimal, (3). Penggunaan alat bantu penelitian yang lebih mendukung dengan menggunakan Scuba Set dan buddy khusus, (4). Penggunaan kamera bawah air untuk mendukung pengambilan data penelitian