Restorasi Habitat Peneluran Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) Di Pantai TamanKili-kili Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Pantai Kili-kili merupakan salah satu pantai yang digunakan sebagai tempat peneluran penyu setiap tahun lebih dari 50 induk penyu melakukan peneluran di pantai ini, penyu yang melakukan peneluran di pantai ini adalah penyu lekang. Oleh karena itu untuk menjaga kelestarian penyu di pantai Kili-kili dan penyu tetap melakukan peneluran pada daerah ini diperlukan suatu analisis mengenai karakteristik habitat peneluran penyu lekang dan upaya restorasi yang merupakan suatu cara untuk mengembalikan habitat yang terdegradasi menjadi kondisi asli atau mendekati kondisi aslisehingga penyu akan tetap lestari. Saat ini populasi penyu lekang mengalami penurunan hal ini dikarenakan habitat peneluran penyu lekang banyak mengalami kerusakan terutama akibat ulah manusia misalnya dalam pembangunan wilayah di pesisir yang tidak terkendali dan kurangnya kesadaran mengenai keberadaan habitat peneluran penyu yang berakibat rusaknya habitat sarang penyu karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian habitat penyu akibatnya populasi penyu mengalami penurunan, oleh karena itu perlu dilakukan sebuah penelitian mengenai analisis karakteristik habitat peneluran penyu dan upaya restorasi untuk mengembalikan dan memperbaiki habitat penyu yang rusak sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik habitat peneluran penyu lekang di pantai Kili-kili serta cara restorasi habitat peneluran Penyu Lekang di pantai TamanKili-kili. Metode pengambilan data penelitian dilakukan melalui dua metode yaitu pengambilan data primer dan pengambilan data skunder.Data primer di peroleh melalui observasi,wawancara serta pengukuran. Pengukurandilakukan untuk mengetahui karakteristik pantai, penentuan stasiun pengukuran menggunakan metode “Purposive sampling” sedangkan karakteristik pantai yang diukur meliputi: suhu,pHpasir, kelembaban,kerapatan vegetasi,dan komposisi pasir sedangkan data skunder diperoleh melalui studi literatur seperti jurnal, buku, arsip-arsip. Hasil penelitian diketahui karakteristik Pantai TamanKili-kili yang melebihi nilai baku mutu meliputi : suhu dengan nilai 34.19 -34.97˚C , Kelembaban dengan nilai : 9.5 – 15.4 % dan Vegetasi Pantai dengan nilai : 733 -967 Ind/Ha, serta terdapat berbagai ancaman yang dapat merusak habitat peneluran penyu seperti: penebangan/perusakan vegetasi, banyaknya volume sampah dan kegagalan penetasan telur akibat suhu yang terlalu tinggi sehingga diperlukan suatu upaya restorasi : penanaman vegetasi pantai, pengamanan habitat pantai peneluran penyu, pembuatan papan larangan dan sosialisasi secara berkala, kerja sama antar lembaga, pembuatan peta zonasi pemanfaatan wilayah pantai TamanKili-kili, pemberdayaan masyarakat pesisir pantai TamanKili-kili, penambahan anggota POKMASWAS penggelola konservasi penyu, pembuatan tempat pembuangan ahir sampah serta mempertegas penegakan hukum pada wilayah pantai TamanKili-kili