Kajian Bencana Banjir Pasang (Rob) di Pesisir Jakarta Utara

Jakarta merupakan ibukota yang menjadi pusat pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan perekonomian Republik Indonesia. Hal tersebut menjadikan Kota Jakarta dituntut untuk melakukan pembangunan yang sangat pesat. Ketersediaan fasilitas di berbagai sektor menjadi daya tarik masyarakat untuk datang, menetap, dan mendapatkan kesejahteraan di kota ini. Hal ini yang melatar belakangi terjadinya peningkatan jumlah penduduk Kota Jakarta secara signifikan. Jakarta memiliki sekitar 24.000 ha daratan atau sekitar 40% daratan yang letaknya lebih rendah dibandingkan permukaan laut. Maka, perlu dilakukannya penelitian terkait kerentanan pesisir terhadap banjir pasang (rob). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab utama bencana banjirpasang di pesisir utara Jakarta, memetakan wilayah rentan banjir pasang di pesisir utara Jakarta serta memprediksi wilayah rentan banjir pasang di pesisir utara Jakarta. Nantinya diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan informasi untuk melakukan pencegahan terhadap bencana banjir pasang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analitik. Metode ini merupakan metode yang berusaha menjelaskan suatu gejala, peristiwa maupun kejadian yang terjadi dengan cara menganalisis hasil pengolahan data – data yang terkait dengan penelitian. Penelitian ini meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan analisis kerentanan wilayah pesisir terhadap banjir pasang di wilayah pesisir utara Jakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari observasi langsung, meliputi pengamatan wilayah pesisir serta dokumentasi. Data sekunder merupakan data yang didapat dari citra satelit maupun intstansi terkait. Pendekatan analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan kerentanan wilayah pesisir terhadap banjir pasang di wilayah tersebut menggunkan metode analisis software. Software yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, Global Mapper 15, ArcGIS 10, Surfer 10, Ocean Data View, serta SPSS 16. Hasil analisis tersebut selanjutnya akan diverifikasi menggunakan data primer yang diperoleh dengan cara observasi lapang. Berdasarkan penelitian tentang analisis kerentanan pesisir terhadap bencana banjir pasang di Jakarta Utara, didapatkan kesimpulan antara lain: Penyebab utama terjadinya banjir pasang (rob) adalah pasang surut air laut yang ketinggiannya diatas rata – rata, curah hujan yang tinggi serta ketinggian daratan yang berada di bawah permukaan laut. Daerah yang rentan banjir pasang di Jakarta Utara adalah daerah di sepanjang pesisir pantai Jakarta Utara, yaitu: kecamatan Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Koja dan Cilincing. Di masa yang akan datang, akan semakin banyak daerah di Jakarta Utara yang rentan terhadap bencana banjir pasang. Genangan banjir pun akan semakin meluas. Berikut ini merupakan luas daerah rentan banjir di tiap kecamatannya: Tahun 2025: Penjaringan 3,33 ha, Tanjung Priok 5,49 Ha, Koja 3,06 Ha, Cilincing 9,6 Ha. Tahun 2035: Penjaringan 16,5 Ha, Tanjung Priok 11 Ha, Koja 3,8 Ha, Cilincing 17,8 Ha. Tahun 2045: Penjaringan 81 Ha, Pademangan 1,7 Ha, Tanjung Priok 31 Ha, Koja 7 Ha, Cilincing 71 Ha. Tahun 2050: Penjaringan 216 Ha, Pademangan 11 Ha, Tanjung Priok 81 Ha, Koja 18 Ha, Cilincing 251 Ha