Pengaruh Pemberian Ekstrak Jintan Hitam (N. sativa) Terhadap Daya Hambat Bakteri V. Harveyi Secara In Vitro

Perkembangan budidaya baik udang maupun ikan di Indonesia semakin lama semakin pesat, akan tetapi terdapat beberapa kendala dalam budidaya salah satunya adalah serangan penyakit yang bersifat bakterial yaitu penyakit vibriosis atau penyakit kunang-kunang (luminescent vibriosis) yang disebabkan oleh bakteri V. harveyi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penggunaan antibiotik banyak digunakan akan tetapi penggunaan secara terus menerus akan mengakibatkan resistensi, penimbunan residu dalam tubuh ikan maupun udang dan juga akan mengakibatan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni menggunakan tumbuhan obat tradisional, salah satunya adalah jintan hitam (N. sativa). Jintan hitam (N. sativa) mengandung bahan aktif yaitu flavonoid, alkaloid dan minyak atsiri yang bersifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar jintan hitam (N. sativa) terhadap daya hambat bakteri V. harveyi secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 01 Januari – 28 Februari 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yang dilakukan di laboratorium dengan bentuk rancangan penelitian yang memanipulasi subjek penelitian dengan kondisi terkontrol. Rancangan percobaan yang dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yakni perlakuan A (10 ppm), B (20 ppm), C (30 ppm), D (40 ppm) dan E (50 ppm) yang dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak kasar jintan hitam (N. sativa) terhadap daya hambat bakteri V. harveyi sangat berbeda nyata. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama penelitian menunjukkan bahwa zona hambat tertinggi terdapat pada perlakuan E (50 ppm) yang didapatkan rata-rata zona hambat dengan ukuran 5,48 mm sedangkan zona hambat terendah terdapat pada perlakuan A (10 ppm) yang didapatkan rata-rata zona hambat dengan ukuran 3,16 mm, semakin tinggi dosis yang diberikan zona hambat yang terbentuk semakin besar. Hubungan zona hambat antar perlakuan ekstrak kasar jintan hitam (N. sativa) terhadap bakteri V. harveyi menunjukkan perpotongan garis secara linear dengan persamaan y = 2,335 + 0,058x dengan koefisien nilai determinasi (R2) sebesar 0,830 dan nilai korelasi sebesar 0,9, dimana derajat keeratan hubungan antara dosis ekstrak kasar jintan hitam (N. sativa) dan nilai rata-rata zona hambat termasuk dalam kategori erat. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian tentang pengaruh pemberian esktrak kasar jintan hitam (N. sativa) terhadap daya hambat bakteri V. harveyi secara in vitro bahwa ekstrak kasar jintan hitam (N. sativa) berpengaruh terhadap zona hambat bakteri V. Harveyi dengan nilai rata-rata zona hambat terbaik pada perlakuan E (50 ppm) sebesar 5,48 mm yang termasuk dalam kategori daya hambat sedang dan bersifat bakteriostatik