Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Pembuatan Garam Terhadap Produksi Garam Di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan nilai perekonomian dari laut sebesar Rp. 36.000 triliun- Rp. 60.000 triliun per tahun. Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, Bangsa dan Negara yang merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional. Sub sektor kelautan memegang peranan sangat penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Sumber daya perikanan Indonesia merupakan aset pembangunan yang memiliki peluang besar untuk dijadikan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Garam sebagai bahan pangan yang mempunyai gizi tinggi juga mempunyai faktor ekonomis yang cukup tinggi ,dimana bahan utamanya sudah di sediakan alam, sehingga banyak masyarakat pesisir yang menjadikan garam sebagai sumber mata pencaharian mereka dimana sebagian besar potensi penyebaran sumberdaya alamnya berada pada wilayah pesisir. Potensi laut yang melimpah belum bisa dioptimalkan, hal ini terbukti dengan kenyataan bahwa saat ini Indonesia masih menggantungkan sebagian besar kebutuhan garam-nya dari ekspor yang pada akhirnya merugikan petani garam. Pamekasan sebagai salah satu kabupaten penghasil garam terbesar di jawa timur mempunyai andil dalam pembangunan perikanan sektor garam nasional. Kecamatan Galis merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan yang mempunyai jumlah petambak garam yang berkontribusi aktif untuk memberdayakan usaha tambak garam yang ada di Pamekasan. Dari permasalahan di atas, hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Pada Usaha Pembuatan Garam Terhadap Produksi Garam Di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan, dengan tujuan : Mengetahui keadaan usaha pembuatan garam pada lahan tambak di Kecamatan Galis, meng-identifikasi faktor produksi apa saja yang digunakan dalam kegiatan usaha pembuatan garam tambak, meng-analisis faktor-faktor produksi apa saja yang mempengaruhi tingkat produksi pada usaha pembuatan garam tambak, dan meng-analisis tingkat efisiensi teknis penggunaan faktor-faktor produksi pada usaha Pembuatan Garam Terhadap Produksi Garam Di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan yaitu analisis regresi berganda menggunakan software SPSS 16. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka hasil yang diperoleh sebagai berikut : 1. Karakteristik responden pada penelitian ini sangat beragam dalam penerapan faktor produksi berturut-turut yaitu pada faktor luas lahan tambak garam yang digunakan, penggunaan jumlah tenaga kerja, penerapan lama pengkristalan pemakaian biaya produksi, pengalaman manajer tambak, pemakaian geoisolator, dan pendidikan manajer 2. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usaha pembuatan garam terhadap produksi garam di Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan vi yaitu tenaga kerja, lama pengkristalan, biaya produksi, pengalaman manajer, geoisolator, pendidikan manajer tambak, dan luas lahan. 3. Dari faktor-faktor produksi yang digunakan terdapat empat faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan yaitu biaya produksi, geoisolator, pendidikan manajer, dan luas lahan. Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Hendaknya para pemilik tambak menyesuaikan penggunaan jumlah tenaga kerja dengan kebutuhan supaya dapat menekan biaya operasional yang biaya pembayarannya dihasilkan dari hasil penjualan garam yang di produksi, karena pada hasil perhitungan statistika didapatkan variabel tenaga kerja berkorelasi negatif terhadap hasil produksi garam 2. Diharapkan para pemilik tambak menggunakan alat bantu geoisolator untuk mendongkrak produksi garam pada tambaknya. 3. Diharapkan kepada Dinas terkait dapat memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap para petambak garam mengingat garam merupakan komoditi unggulan masyarakat Madura khususnya Kecamatan Galis