Komposisi Jenis Ikan Hasil Tangkapan Bubu Di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

Salah satu wilayah perairan yang menjadi sentra perikanan tangkap di Kabupaten Lamongan adalah Kecamatan Paciran. Kecamatan Paciran merupakan daerah pesisir yang saat ini potensi sumberdaya perikanannyaberkembang. Alat tangkap yang mendominasi yaitu bubu lipat dengan penyusun jenis hasil tangkapan yang berbeda-beda. Hasil tangkapan alat tangkap bubu lipat yaitu rajungan batik, rajungan karang, kerapu, kakap merah , ayam-ayam, dan kuniran. Dengan mengetahui hasil tangkapan tersebut dapat dilihat komposisi (%) hasil tangkapan dari setiap jenis ikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis ikan yang tertangkap pada alat tangkap bubu lipat, untuk mengetahui komposisi (%) jenis dari hasil tangkapan bubu lipat, dan mengetahui hubungan panjang berat pada jenis ikan yang dominan tertangkap pada alat tangkap bubu lipat.Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016, di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tujuan dari identifikasi ini yaitu untuk mendapatkan data jenis ikan dan ukuran lebar karapas dan berat pada rajungan. Sedangkan analisis data yang digunakan yaituregresi dengan bantuan perangkat lunak softwere Ms.Excel. Hasil dari penelitian ini yaitu, jenisikan yang tertangkap adalah rajungan batik (Portunus pelagicus), rajungan karang (Charybdis feriatus), kakap merah (bambangan) (Lutjanus timoriensis), kerapu barong putih (Epinephelus sexfasciatus), ayam-ayam (Abalistes stellatus), kuniran dayah jenggot (Upeneus moluccensis).Komposisi hasil tangkapan bubu dilihat rata-rata jumlah terbesar yaitu rajungan batik sebesar 63,235 ekor dengan prosentase 95,7 %. Sedangkan berat rajungan yang tertangkap rata-rata sekitar 176,36 gram, lebar rata-rata 12,7 cm. Hubungan panjang berat dimana panjang merupakan fungsi dari lebar rajungan, didapatkan nilai b = 1.80729 yang artinyab < 3(allometrik negatif), hubungan lebar karapas <10 serta berat rajungan didapatkan nilai b 1.258534 atau b ≤ 3 (kondisi allometrik negatif), hubungan lebar karapas >10 serta berat rajungan didapatkan nilai b 2.630226 atau b ≤ 3 (kondisi allometrik negatif). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ukuran rajungan (Portunus pelagicus) yang tertangkap dengan ukuran lebar karapas <10 dengan prosentase 14,3% tidak layak tangap, sedangkan ukuran lebar karapas >10 dengan prosentase 85,7% sudah layak tangkap sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 1/PERMEN-KP/2015, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk melihat tingkat keselektifan alat tangkap bubu lipat di Paciran