Analisis Perbandingan Profitabilitas dan Feasibility Study antara Usaha Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dengan Usaha Ayam Petelur Pada Unit Pembenihan Rakyat Sumbermina Lestari Kecamatan

Sumberdaya perikanan Indonesia merupakan aset pembangunan yang memiliki peluang besar untuk dijadikan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi adalah kegiatan budidaya. Budidaya air tawar merupakan budidaya yang digemari oleh masyarakat dengan salah satu komuditas berupa ikan nila. Produksi ikan nila nasional terus meningkat jauh lebih tajam yakni mencapai lebih dari 6 kali lipat. Tahun 2001, produksi ikan nila 34 ribu ton sedangkan pada akhir tahun 2010 produksinya menjadi 214 ribu ton (General Directorate of Aquaculture, 2011). Hal ini didukung dengan pembenihan ikan nila yang mudah dan tidak membutuhkan modal yang relatif besar tetapi menghasilkan keuntungan yang besar, sama halnya yang terjadi pada pembangunan sub sektor peternakan yang berwawasan agribisnis yaitu ayam merupakan jenis unggas yang paling populer. Selain dagingnya, manfaat yang diperoleh adalah telur yang digemari masyarakat dan mudah didapatkan. Selain itu ayam petelur juga termasuk hewan yang mudah diternakkan dengan modal yang lebih besar dari pembenihan ikan nila dengan menghasilkan keuntungan yang besar, dengan demikian usaha pmbenihan ikan nila lebih menguntungkan dibandingkan dengan usaha ayam petelur, sehingga para investor dapat menginvestasikan uangnya ke usaha pembenihan ikan nila. Tujuan dari Penelitian ini adalah menganalisis keadaan faktual usaha pembenihan ikan nila maupun usaha ayam petelur. Menganalisis perbandingan profitabilitas antara usaha pembenihan ikan nila dengan usaha ayam petelur. Menganalisis feasibility study (studi kelayakan) antara usaha pembenihan ikan nila dengan usaha ayam petelur. Mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambat pada usaha pembenihan ikan nila maupun usaha ayam petelur di UPR (Unit Pembenihan Rakyat) Sumbermina Lestari di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan memperoleh data primer dan data sekunder melalui kegiatan wawancara mendalam. Selain itu, pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi meliputi keadaan faktual usaha pembenihan ikan nila dan usaha ayam petelur, permodalan, biaya produksi yang di gunakan, harga jual dan volume penjualan serta faktor pendukung dan penghambat usaha pembenihan ikan nila dan usaha ayam petelur. Sedangkan pengumpulan data sekunder diambil dari kepustakaan atau studi literatur yang relevan meliputi letak geografis dan topografis, keadaan penduduk. Hasil analisis profitabilitas usaha pembenihan ikan nila dan usaha ayam petelur pada unit pembenihan rakyat (UPR) sumbermina lestari di Desa Sumbersekar Kecamatan Dau Kabupaten Malang dilakukan untuk mengetahui keuntungan dalam jangka pendek. Perbandingan profitabilitas antara usaha pembenihan ikan nila dan usaha ayam petelur ini dikatakan lebih menguntungkan usaha pembenihan ikan nila dibandingkan usaha ayam petelur karena dilihat dari segi permodal usaha pembenihan ikan nila yaitu modal tetap sebesar Rp88.356.000, modal lancar sebesar Rp93.096.000, modal kerja sebesar Rp119.776.600, sedangkan untuk usaha ayam petelur modal tetap sebesar Rp85.695.000, modal lancar sebesar Rp95.160.000, modal kerja sebesar Rp131.080.000. Biaya yang digunakan pada usaha pembenihan ikan nila mulai dari biaya tetap sebesar Rp26.880.600, biaya variabel sebesar Rp93.096.000, biaya total sebesar Rp119.776.600, sedangkan biaya yang digunakan pada usaha ayam petelur mulai dari biaya tetap sebesar Rp35.920.000, biaya variabel sebesar Rp95.160.000, biaya total sebesar Rp131.080.000, dilihat dari segi Total Revenue (penerimaan), diperoleh penerimaan untuk usaha pembenihan ikan nila sebesar Rp168.000.000 sedangkan usaha ayam petelur diperoleh penerimaan sebesar Rp171.072.000. Keuntungan pada usaha pembenihan ikan nila sebesar Rp48.223.400, sedangkan pada usaha ayam petelur diperoleh keuntungan sebesar Rp39.992.000, dikarenakan harga pakan ayam petelur yang lebih mahal yaitu Rp90.000.000 per tahun dibandingkan harga pakan ikan nila Rp75.240.000 per tahun, selain itu harga ayam (pullet) lebih besar yaitu sebesar Rp48.720.000 dari pada indukan ikan nila yang sebesar Rp18.900.000. Nilai Rentabilits usaha pembenihan ikan nila 40% dan nilai Rentabilits usaha ayam petelur 31%, usaha pembenihan ikan nila memiliki RC rasio 1,403 dan RC rasio pada usaha ayam petelur adalah 1,305. Jadi, kedua usaha tersebut dikatakan menguntungkan, karena nilai RC rasionya lebih besar dari pada 1.. Analisis feasibiliti study usaha pembenihan ikan nila dan usaha ayam petelur dilakukan untuk mengetahui keuntungan dalam jangka panjang, Perbandingan feasibility study usaha pebenihan ikan nila dengan usaha ayam petelur dapat dilihat dari masing-masing parameter, meliputi NPV ikan nila sebesar Rp107.144.008 lebih besar dari pada ayam petelur sebesar Rp41.536.998. IRR ikan nila sebesar 42,42% lebih besar dari ayam petelur sebesar 21,57%. Net B/C ikan nila sebesar 2,21 lebih besar dari ayam petelur sebesar 1,48 PP lebih baik ikan nila sebesar 1,83 dari ayam petelur sebesar 2,14 dari keseluruan parameter usaha pembenihan ikan nila lebih layak dijalankan daripada usaha ayam petelur. Investor disarankan untuk memilih investasi pada usaha pembenihan ikan nila untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi, karena dapat dilihat dari hasil analisis profitabilitas usaha pembenihan ikan nila lebih menguntungkan dan dilihat dari hasil feasibility study lebih layak dalam jangka panjang di bandingkan usaha ayam petelur