Pengelolaan Operasional Pelelangan Ikan Di Pendaratan Ikan Pantai Panarukan Kabupaten Situbondo Jawa Timur

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan salah satu dari fasilitas fungsional yang dimiliki oleh pelabuhan perikanan. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panarukan memiliki peranan penting dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah yaitu sebagai pusat pemasaran produksi hasil tangkapan, sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD), dan juga sebagai salah satu pusat ertumbuhan ekonomi. Agar penyelenggaraan TPI berjalan dengan lancar maka diperlukan adanya sistem manajemen yang baik dan berkelanjutan di dalam sebuah Tempat Pelelangan Ikan. Manajemen ini berguna menilai penggunaan fasilitas-fasilitas yang sudah ada di TPI dan juga untuk mengembangkan serta meningkatkannya sesuai dengan usaha penangkapan dan pengembangan perikanan tangkap di Indonesia. Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Tempat Pendaratan Ikan Pantai Panarukan , Desa Kilensari Kecamatan Situbondo Jawa Timur dan dilaksanakan pada Oktober 2014. Tujuan Praktek Kerja Lapang iniadalah untuk mempelajari dan mengetahui kondisi, jenis, fasilitas, dan kegiatan operasional serta memahami fungsi dan manajemen dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panarukan Kabupaten Situbondo. Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah partisipasi aktif dengan teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara, serta partisipasi aktif. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panarukan dibangun dikawasan wilayah Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Panarukan yang berada di Desa Kilensari Kecamatan Pacitan. Desa Kilensari memiliki 2007 kepala keluarga, yang terdiri dari laki-laki 3.345 orang dan perempuan berjumlah 3.520 orang. TPI Panarukan memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya: (1) fasilitas pokok yaitu gedung beratap dengan lantai halus (agar ikan tidak rusak) dengan kemiringan tertentu, ruang kantor, dan dermaga. (2) fasilitas penunjang yaitu timbangan ikan, pengeras suara, kursi lelang, meja kerja, almari, alat tulis dan televisi. Semua fasilitas tersebut digunakan untuk melengkapi penyelenggaraan pelelangan ikan di TPI Panarukan untuk menunjang operasional para nelayan yang ingin berlayar, berlabuh bongkar muat dan untuk menjual hasil tangkapannya sehingga dibutuhkan manajemen yang bagus dalam operasin Tempat Pelelangan Ikan di TPI Panarukan. Waktu pelelangan ikan dilakukan setiap waktu yaitu disesuaikan dengan waktun pendaratan ikan. Sedangkan pungutan retribusi yang dikenakan di TPI Panarukan sebesar 10% tergantung hasil tangkapan setiap harinya. Masalah yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan pelelangan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panarukan Kabupaten Situbondo adalah nelayan kurang mempunyai kesadaran untuk menimbangkan hasil tangkapan ikannya ke TPI dan cenderung langsung dijual sendiri pada bakul atau tengkulak, dimana sebelumnya sudah ada perjanjian antara nelayan dengan bakul atau tengkulak. Karena mereka menganggap TPI hanya akan memotong penghasilan mereka saja dengan penarikan retribusi 10% dari hasil tangkapannya yang seharusnya dapat mereka nikmati. Masalah lain yang muncul di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Panarukan adalah masalah sistem keamanaan yang kurang memadai