Penanganan Limbah Cair Industri Pembekuan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Menggunakan Kombinasi Bakteri Acinetobacter baumanii, Bacillus subtilis dan Enterobacter gergoviae Secara Aerob

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ikan tuna cakalang terbesar di dunia atau 11% dari potensi produksi ikan tuna dunia. Permintaan pasar akan produk ikan segar beku cukup tinggi terutama untuk kalangan ekspor. Hal ini memicu para investor dan eksportir untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan dibidang pembekuan ikan tuna cakalang. Dalam proses produksi, industri perikanan menggunakan air dalam jumlah besar. Rata-rata industri perikanan mengkonsumsi air lebih dari 20 m3/ ton produk yang digunakan dalam berbagai proses pencucian (BPPT dan Bapedal, 2002). Limbah cair industri perikanan umumnya terdiri dari senyawa organik yang mudah didegradasi oleh mikroorganisme. Bakteri Acinetobacter baumannii, Bacillus subtilis dan Enterobacter gergoviae adalah jenis-jenis bakteri indigenous mangrove yang dapat mendekomposisi bahan organik sebagai penetral limbah yang berpotensi sebagai bioremediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi bakteri Acinetobacter baumannii, Bacillus subtilis dan Enterobacter gergoviae terhadap limbah cair industri pembekuan ikan cakalang. Serta untuk mengetahui kemampuan kombinasi bakteri Acinetobacter baumannii, Bacillus subtilis dan Enterobacter gergoviae dalam merubah kualitas limbah cair pembekuan ikan cakalang berdasarkan indikator Histamin, TSS, pH, minyak, lemak, dan amonia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang menitikberatkan pada fenomena atau masalah aktual berdasarkan fakta-fakta yang diselidiki oleh peneliti dengan interprestasi yang rasional dan akurat (Nawawi, 2003). Pelaksanaan memerlukan konsep dan variabel yang jelas dan pengukuran yang cermat. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel kontrol, variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas diantaranya model kombinasi bakteri Acinetobacter baumanni, Bacillus subtilis dan Enterobacter gergoviae. Sedangkan variabel bebas diantaranya kadar TSS, histamin, pH, amonia, lemak dan minyak. Hasil dari penelitian ini yaitu pada perlakuan kombinasi bakteri Acinetobacter baumanni, Bacillus subtilis dan Enterobacter gergoviae dari perlakuan keempat kombinasi bakteri sebagai penetral limbah dengan parameter uji histamin, pH, TSS, minyak dan amonia kombinasi bakteri yang paling efektif untuk menetralkan limbah adalah kombinasi Bacilus subtilis (B) dan Enterobacter gergoviae (C) 1:1 karena mampu menurunkan TSS sebesar 175,8 mg/L menjadi 26,5 mg/L, menurunkan kandungan minyak sebesar 7,7 mg/L menjadi <1,9 mg/L, menurunkan amonia sebesar 52,605 mg/L menjadi 2,295 mg/L, pH sebesar 8,3 dan menurunkan histamin sampai tidak terdeteksi (not detected)