Pengolahan Limbah Cair Industri Pembekuan Ikan Kaca Piring (Sillago sihama) Menggunakan Kombinasi Bakteri Acinetobacter baumanii, Bacillus megaterium, Nitrococcus sp dan Pseudomonas putida Secara Aero

Industri perikanan menghasilkan dua macam keluaran yaitu produk serta limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Industri pembekuan (cold storage) sangat besar mengkonsumsi air untuk proses pencucian bahan baku dan peralatan. Dalam pengolahan limbah cair yang tidak baik dapat menimbulkan dampak pada perairan, khususnya sumber daya air. Salah satu pengolahan limbah yaitu secara biologi diarahkan untuk menurunkan substrat tertentu yang terkandung dalam limbah dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Acinetobacter baumannii, Bacillus megaterium, Nitrococcus sp. dan Pseudomonas putida. Penggunaan bakteri ini karena sudah banyak digunakan untuk meremediasi berbagai jenis limbah cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kombinasi bakteri Acinetobacter baumannii, Bacillus megaterium, Nitrococcus sp. dan Pseudomonas putida terhadap limbah cair industri pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama), dengan melihat perubahan kandungan pH, TSS (Total Solid Suspended), ammonia, minyak dan lemak, serta BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april-mei 2015 di Laboratorium Penyakit Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Laboratorium Lingkungan Perum Jasa Tirta 1 Malang, Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan membandingkan kelompok perlakuan dengan kontrol. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan yaitu hari ke-0, hari ke-5 dan hari ke-10. Limbah cair yang berasal dari pabrik pembekuan ikan kaca piring (Sillago sihama) yang diperoleh dari PT. Inti Luhur Fuja Abadi, kabupaten Pasuruan. Dimasukkan kedalam toples sebanyak 2000 mL dan ditambahkan 1 mL pada masing-masing bakteri yang telah diencerkan sampai 10-6 dengan kombinasi Acinetobacter baumannii + Bacillus meganterium, Acinetobacter baumannii + Nitrococcus sp. dan Acinetobacter baumannii + Pseudomonas putida. Kemudian dilakukan pengujian pada hari ke 0 sebelum perlakuan dan hari ke 5 dan 10 setelah pengujian. Parameter utama yang diujikan adalah pH, TSS, ammonia, minyak dan lemak, serta BOD dan COD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kombinasi bakteri A+B, A+N dan A+P memberikan pengaruh hingga hari ke 10 dan menyebabkan nilai pH menjadi naik. Tetapi pemberian kombinasi bakteri hingga hari ke 10 mampu menurunkan kadar TSS, kadar minyak dan lemak, ammonia, COD dan BOD. Perlakuan terbaik didominasi kombinasi bakteri A+P. Pada kombinasi bakteri A+P dapat menurunkan kadar TSS sebesar 63,85 mg/L, kadar amoniak (NH3) sebesar 1,02 mg/L, minyak dan lemak sebesar 1,95 mg/L, BOD sebesar 20,05 mg/L, dan COD sebesar 79,95 mg/L