Optimalisasi Tingkat Pemberian Pakan yang Menggunakan Limbah Roti sebagai Bahan Baku dalam Formula Pakan pada Benih Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Salah satu komoditas budidaya air tawar yang cukup populer di masyarakat adalah lele dumbo (C.gariepinus). Lele dumbo memiliki keistimewaan dari segi pertumbuhannya yang cepat, namun untuk mencapai pertumbuhan yang optimum diperlukan pakan yang berkualitas. Biaya yang tinggi menjadi salah satu kendala bagi petani sehingga diperlukan penggunaan bahan baku alternatif yang harganya terjangkau. Salah satu penggunaan bahan baku alternatif yang sudah dilakukan adalah dengan menggunakan limbah roti. Dengan perbandingan antara protein tepung hewani dan nabati 80%:20%, perbandingan protein hewani (tepung ikan dan MBM) adalah 8%:72% dan protein nabati (tepung limbah roti dan bekatul padi) adalah 15%:5%. Namun belum diketahui tingkat pemberian pakan yang tepat agar mencapai pertumbuhan yang optimum. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat pemberian pakan yang berbeda untuk mengetahui pertumbuhan yang optimum untuk benih lele dumbo (C. gariepinus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan tingkat pemberian pakan yang berbeda berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih lele dumbo (C. gariepinus) dan untuk mendapatkan berapa tingkat pemberian pakan yang optimum terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih lele dumbo (C. gariepinus). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2015 hingga 2 April 2015 yang bertempat di Laboratorium Reproduksi Ikan, Pembenihan dan Pemuliaan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah dengan jumlah pemberian pakan sebesar A (4%BB/hari), B (6%BB/hari), C (8%BB/hari), D (10%BB/hari), dan E (12%BB/hari). Parameter utama yang diamati pada penelitian ini adalah kelangsungan hidup (Survival Rate/SR), laju pertumbuhan spesifik (Specific Growth Rate/SGR), rasio konversi pakan (Food Convertion Ratio/FCR) dan rasio efisiensi protein (Protein Eficiency Ratio/PER), sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah suhu, pH, oksigen terlarut (Dissolved Oxygen/DO) dan amonia (NH3). Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis keragaman (ANOVA). Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat pemberian pakan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih lele dumbo (C. gariepinus), namun berpengaruh sangat nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, dan rasio efisiensi protein pada benih lele dumbo (C. gariepinus) dan tingkat pemberian pakan yang optimal untuk laju pertumbuhan adalah sebesar 4,32% dari berat badan per hari sehingga disarankan sebaiknya tingkat pemberian pakan yang digunakan untuk benih lele dumbo (C. gariepinus) sebesar 4,32% dari berat badan per hari