Kajian Rencana Strategi Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Pantai Rejo di Desa Pakis Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi

Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7,8 juta jiwa; (2) tingginya kerusakan sumberdaya alam pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-desa pesisir, terutama di wilayah pesisir pulau - pulau kecil (Kementerian Kelautan dan Perikanan,2011) Apabila sektor kelautan dan perikanan Kabupaten Banyuwangi dikembangkan secara intensif melalui langkah-langkah yang tepat, maka ini akan menghasilkan nilai produksi besar dapat dimanfaatkan untuk kemajuan perekonomian masyarakat di Banyuwangi, khususnya petani ikan nelayan. Nilai bisa digunakan memberikan kontribusi maksimal Pendapatan Asli Daerah. Maka dari itu, diperlukan “pengembangan meningkatkan pendapatan asli daerah”( Agustine et al, 2014). Rencana strategi diperoleh dengan menggunakan metode SWOT, hasil SWOT menunjukan bahwa pengelolaan wilayah pesisir berada kuadran 1 yaitu SO, 1).Pemanfaatan lahan serta sumberdaya manusia ada agar menjadi kawasan konservasi perairan sesuai perundang-undangan; 2).Menyebarkan informasi tentang potensi Pantai Rejo mendapatkan tambah berupa penjualan bibit pohon cemara mengembangkan ekowisata bahar; 3).Memberikan sosialisasi terhadap Kelompok Masyarakat Pengawas pentingnya keseimbangan ekosistem berkelanjutan; 4).Menerapkan kebijakan pada budidaya air payau tetap dampak baik pariwisata. Dan Analytic Hierarchy Process (AHP) Expert Choice peroleh beberapa antara lain: 0,201, penyu vegetasi pantai 0,120, keputusa