Efek Pemberian Ekstrak Gracilaria verrucosa Terhadap Jumlah Kerusakan Sel Pada Insang Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Yang Terinfeksi WSSV (White Spot Syndrome Virus)

Gracilaria verrucosa merupakan penghasil agar, setiap jenis Gracilaria spp. Menghasilkan agar dengan persentase kandungan dan kekuatan gel nya yang berbeda. Agar merupakan koloid hidropilik yang diekstrak dari alga merah. Komponen kimia ini mengandung polisakarida bersulfat, yang formasinya dengan senyawa lainnya dalam agar membentuk sejumlah molekul yang salah satunya berperan dalam immunomodulatory. Ekstrak rumput laut Gracilaria verrucosa dapat menstimulasi hemosit udang vannamei (Litopenaues vannamei). Menurut Anderson (1992), pemberian imunostimulan harus memperhatikan dosis optimal yang digunakan, Hal ini dikarenakan dosis imunostimulan yang tinggi dapat menekan mekanisme pertahanan, dan dosis yang rendah bisa tidak efektif atau tidak cukup untuk memberikan respon imun. Hal yang penting dalam pemberian imunostimulan ialah durasi periode dalam pemberian imunostimulan untuk dicapai proteksi yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggaruh dari ekstrak rumput laut Sargassum polycystum terhadap aktivitas hipertrofi epithelia dan inclussion bodies cell pada insang udang vannamei yang terinfeksi WSSV. Penelitian ini terdiri atas empat perlakuan, yaitu : kontrol positif (+) berisi udang sehat, kontrol negatif (–) berisi udang yang diinfeksi WSSV namun tidak diberi perlakuan ekstrak Gracilaria verrucosa P1 berisi udang yang diinfeksi WSSV dan diberi perlakuan Gracilaria verrucosa dengan cara perendaman dan P2 yang merupakan udang yang diinfeksi WSSV dan diberi perlakuan Gracilaria verrucosa melalui pemberian pakan. Organisme yang digunakan dalam penelitian ini adalah udang vannamei (Litopenaeus vannamei) sebanyak 48 ekor udang sehat yang sudah dewasa umur 2 bulan dan di pelihara di 12 akuarium pemeliharaan tiap akuarium berisi 4 ekor udang. Udang perlakuan diberi pakan 4 kali sehari dengan jumlah 5 % berat tubuh. Parameter yang diamati adalah kualitas air diantaranya adalah suhu, pH, DO dan salinitas, serta pengamatan morfologi udang yang diinfeksi WSSV sebelum diberi ekstrak Gracilari verrucosa dan sesudah diberi ekstrak Gracilarai verrucosa dengan cara perendaman dan di campur ke dalam pakan, diakhir perlakuan dilakukan preparasi histologi terhadap 3 udang di tiap perlakuan untuk aktivitas hipertrofi epithelia dan inclussion bodies cell pada insang udang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Gracilaria veruucosa berpengaruh terhadap aktivitas hipertrofi epithelia dan inclussion bodies cell pada insang udang vannamei yang terinfeksi WSSV. Pencampuran dengan pakan komersial pada dosis 10 g/kg lebih efektif dalam menurunkan kerusakan sel pada insang udang vannamei. Tingkat kerusakan pada udang kontrol positif (+) sebesar 8,61 %, pada udang kontrol negatif (–) sebesar 85,28 %, Sedangkan tingkat kerusakan pada udang P1 sebesar 15,20 % dan pada udang P2 sebesar 17,33 %. Hal ini berdasarkan hasil penghitungan sel pada jaringan udang yang telah diberi perlakuan