Kondisi Perairan Mangrove Berdasarkan Komunitas Plankton Desa Balongdowo Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo

Dalam suatu perairan, fitoplankton yang berfungsi sebagai pengubah zat anorganik menjadi zat organik merupakan makanan bagi zooplankton, sumber oksigen, dan bagian dari daur ulang nutrien yang terkandung dalam perairan. Zooplankton dalam kawasan ekosistem mangrove nantinya akan mengkonsumsi detritus dari daun-daun pohon mangrove yang berperan dalam proses dekomposisi bahan organik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perairan mangrove berdasarkan komunitas plankton dan hubungan kualitas air terhadap kelimpahan plankton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan menggunakan analisis data linier sederhana. Parameter yang diukur yaitu fisika (suhu dan kecerahan) dan kimia (pH, DO, CO2, Nitrat, Fosfat, dan TOM) perairan. Serta pengambilan sampel plankton untuk dihitung kelimpahan, kelimpahan relativf, dominasi dan keanekaragaman, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis kualitas air yang diperoleh yaitu parameter fisika: suhu berkisar antara 28–31 oC, kecerahan berkisar antara 25–60 cm. Parameter kimia: pH 7–8, DO (oksigen terlarut) berkisar antara 2,42–5,99 mg/, nilai CO2 sebesar 3,9–8,9 mg/l, nitrat berkisar antara 0,096–0,232 mg/l, dan orthofosfat berkisar antara 0,014–0,21 mg/l, salinitas berkisar antara 4,19–33,9 ‰, TOM berkisar 30,33–68,25 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perairan tergolong normal dan masih bisa ditolelir oleh kelangsungan hidup plankton. Hasil pengamatan plankton yang ditemukan fitoplankton terdiri dari 4 divisi yaitu Chlorophyta, Chrysophyta, Cyanophyta, dan Dinoflagellata. Divisi Chlorophyta terdiri dari 4 genus yaitu Ulotrix, Scenedesmus, Chlorella, Asterococcus; divisi Chrysophyta terdiri dari 10 genus yaitu Chrysosphaera, Mastogloia, Tribonema, Navicula, Cymbella, Synedra, Achnanthes, Chlorobotrys, Chlorobotrys, Nitzchia, dan Skeletonema; divisi Cyanophyta terdiri dari 4 genus yaitu Oscillatoria, Dactylococcopsis, Merismopedium, Anabaena, Synechococystis; divisi Dinoflagellata terdiri 2 genus yaitu Cystodinium dan Gymnodinium. Zooplankton terdiri dari 2 filum yaitu filum Rotifera terdapat 2 genus antara lain Karatella dan Branchionus; filum Arthropoda yang terdiri dari 6 genus antara lain Naupilus, Microcyclops, Calanus, Diaphanosoma, Euterpina, dan Oncaea. Kelimpahan fitoplankton berkisar 132–963 ind/ml dan kelimpahan zooplankton berkisar antara 4631–111157 ind/l. Nilai indeks keanekaragaman fitoplankton (H‟) didapatkan hasil berkisar antara 2,62456–5,0371. Zooplankton didapatkan nilai indeks keanekaragaman 1,25208–2,78298. Indeks dominasi fitoplankton didapatkan hasil berkisar antara 0,080332–0,414941, dan indeks dominasi zooplankton berkisar antara 0,173554–0,5. vii Hubungan kualitas air terhadap kelimpahan fitoplankton yang memiliki korelasi cukup yaitu suhu, kecerahan, salinitas, DO dan nitrat, sedangkan yang mempunyai hubungan cukup untuk zooplankton yaitu TOM. Diperlukan adanya pengawasan dan koordinasi antara masyarakat dan stakeholder setempat untuk melakukan adanya upaya konservasi, agar lingkungan perairan mangrove tetap terjaga