Analisis Pengaruh Faktor Sosial Dan Faktor Ekonomi Keluarga Nelayan Terhadap Keberlanjutan Pendidikan Formal Anak Di Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur

DesaJangkarKecamatanJangkarKabupaten Situbondo memiliki jumlah pendudukyang sebagianbesarbekerja sebagai nelayankecilataunelayantradisional.Masalah sosial dan ekonomi yang kompleks terjadi pada masyarakat nelayan salah satunya disebabkan oleh rendahnya produktivitas dan kualitas sumberdaya manusia yang ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pendidikan formal masyarakat nelayan. Lemahnya kondisi ekonomi nelayan tidak memungkinkan nelayan untuk memberikan pendidikan yang layak untuk anakanak mereka. Selain itu pandangan orang tua (nelayan) mempengaruhi tingkat pendidikan anak. Ada kecenderungan nelayan dan istrinya yang kurang berambisi untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi. Padahal pendidikan merupakan bekal untuk masa depan anak mereka, agar masyarakat nelayan dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan mendapatkan status sosial yang lebih tinggi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keadaan keluarga nelayan, mengetahuipengaruh faktor sosial terhadapkeberlanjutan pendidikan formal anakdanmengetahuipengaruh faktor ekonomiterhadapkeberlanjutan pendidikan formal anak. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi bagi nelayan dan penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa serta dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam merumuskan kebijakan bagi lembaga pemerintah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan kualitatif untuk menjawab tujuan pertama dan pendekatan kuantitatif untuk menjawab tujuan keduadanketiga. Teknik Sampling yang digunakan adalah purposive sampling deng jumlah sampel sebanyak 92 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adlah observasi, wawancara terbuka dan terstruktur, serta kueisioner yang diberikan kepada nelayan yang memiliki anak sedang atau telah menempuh pendidikan formal. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan menghilangkan alternatif jawaban netral dimana jawaban A dengan skor 4 lebih tinggi dari jawaban B dengan skor 3 dan seterusnya. Hasilpenelitianmengambarkan keadaan ekonomi keluarga nelayan tergolong rendah karena pendapatan nelayan kurang dari 2 USD sehari, jarang mengkonsumsi daging dan susudalam seminggu, tidak memiliki tabungan dan hanya memiliki aset peralatan elektronik.Keadaan sosial keluarga nelayan tergolong tinggi karena masyarakat nelayan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi sehingga banyak kegiatan yang dilakukan secara gotong royong.Keadaan pendidikan keluarga nelayan tergolong rendah sebab sebagian besar pendidikan nelayan maupun anaknya hanya sampai jenjang sekolah dasar, memiliki anak usia 7-15 tahun yang tidak bersekolah dan hanya memiliki satu anggota keluarga yang bisa baca tulis latin. Keadaan kesehatan keluarga nelayan tergolong kurang baik karena kondisi lingkungan kotor, sanitasi buruk, dan sumber air minum yang tidak terlindung menyebabkan keluarga nelayan yang sakit lebih banyak dalam waktu tiga bulan terakhir. Keadaan tempat tinggal keluarga nelayan tergolong cukup baik karena iv 85,86% memiliki rumah sendiri meskipun luasnya kurang dari 50m2 dan berlantai plester namun memiliki dinding permanen dan penerangan rumah berasal dari PLN. Berdasarkanhasilanalisisregresi linier bergandadiketahui variabel faktor sosial yang berpengaruh secara parsial terhadap tingkat pendidikan anak adalah tingkat pendidikan orang tua berpengaruh sebesar 18,6%, status sosial orang tua berpengaruh sebesar 9,5%, persepsi orang tua berpengaruh sebesar 9,3%, umur kepala keluarga berpengaruh sebesar 4,8%. Pengaruh variabel sosial secara simultan terhadap tingkat pendidikan anak sebesar 78,4% dan sisanya sebesar 25,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diajukan dalam penelitian.Variabel faktor ekonomi yang berpengaruh secara parsial terhadap tingkat pendidikan anak adalah pendapatan keluarga berpengaruh sebesar 16,8%, pengeluaran keluarga berpengaruh sebesar 17,3%, jumlah tanggungan berpengaruh sebesar 40,3%, kepemilikan aset berpengaruh sebesar 38,8%. Pengaruh variabel ekonomi secara simultan terhadap tingkat pendidikan anak sebesar 95,9% dan sisanya sebesar 4,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diajukan dalam penelitian. Saran daripenelitianini adalah orang tua diharapkan mampu aktif berpartisipasi dalam menyekolahkan anaknya minimal hingga SMA, selain itu orang tua juga perlu membimbing, mengarahkan dan mendukung segala kegiatan pendidikan sehingga anak menjadi individu yang berkualitas.Perlu adanya perhatian khusus dari masyarakat luas, dinas pendidikan, maupun dinas perikanan sebagai stakeholder untuk memberikan jenis pendidikan alternatif yang sesuai dengan keadaan sosial dan ekonomi nelayan, sehingga setiap anak nelayan mampu memperoleh pendidikan yang layak. Selain itu juga meningkatkan sosialisasi melalui iklan ditelevisi maupun radio dan penyuluhan pendidikan baik dari pihak dinas maupun sekolah, sehingga nelayan dapat mengetahui informasi terbaru tentang pendidikan anak mereka.Pemerintah diharapkan dapat memberikan fasilitas sekolah yang lengkap dengan tenaga pengajar yang berkualitas sehingga anak-anak nelayan tidak kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas baik.Anak sebagai peserta didik perlu diberikan motivasi dan dukungan baik dari keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat agar mereka semangat dan tidak putus asa dalam menuntut ilmu.Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan faktor ekonomi seperti distribusi pendapatan nelayan berdasarkan alat tangkap dan mengembangkan faktor sosial seperti keadaaan kesehatan, keadaan lingkungan dan budaya masyarakat yang berpengaruh terhadap pendidikan formal anak