Pengaruh Kondisi Ph Pada Media Fertilisasi Sebagai Penentu Jenis Kelamin Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti C. V.)

Ikan nilem (Osteochilus hasselti C. V.) merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan dipacu pertumbuhan produksinya. Peningkatan produksi ikan nilem dipacu dengan meningkatkan pengetahuan tentang pertumbuhan dan reproduksi ikan tersebut. Populasi ikan betina yang dihasilkan secara alami terbatas (umumnya 1 betina : 2 jantan), sedangkan kebutuhan induk betina untuk suatu pemijahan lebih banyak (3 betina : 1 jantan). Sehingga perlu suatu teknologi atau cara untuk menghasilkan populasi tunggal kelamin betina atau populasi tunggal kelamin jantan (Yuniarti et al., 2009). Pemilihan atau penentuan jenis kelamin bertujuan untuk mendapatkan anak dengan jenis kelamin yang sesuai dengan harapan dan program pembibitannya dilakukan lebih cepat. Jenis kelamin suatu individu ditentukan bersama oleh faktor genetis dan lingkungan. pH merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi terhadap penentuan jenis kelamin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Reproduksi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, pada bulan Desember 2014 sampai April 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan pH sebagai media fertilisasi terhadap penentu jenis kelamin ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan pH yaitu A (pH 4), B (pH 5), C (pH 6), D (pH 7), E (pH 8), F (pH 9), dan G (pH 10) masing-masing 3 kali ulangan. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap respon parameter yang diukur, digunakan analisis keragaman (Uji F). Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase penentu jenis kelamin jantan dan betina. Parameter penunjang yang diamati adalah Hatching Rate (HR), Kelangsungan Hidup (SR), dan Kualitas Air. Pemberian pH pada media fertilisasi ikan nilem dengan perlakuan A, B, C, D, E, F dan G memberikan hasil berturut-turut sebesar 42,06%, 34,74%, 25,94%, 34,05%, 47,97%, 51,24% dan 47,36%. Begitu juga dengan persentase jenis kelamin betina masing-masing A, B, C, D, E, F dan G perlakuan sebesar 57,93%, 65,93%, 74,9%, 65,93%, 52,01%, 45,97% dan 52,63%. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pH pada media fertilisasi ikan nilem berpengaruh sangat nyata terhadap persentase jenis kelamin jantan dan betina. Hubungan antara pemberian pH pada media fertilisasi ikan nilem berbentuk regresi kuadratik dengan persamaan y = 70,52 – 12,32x + 1,061x2, dan y = - 51.99+41.07x-3.432x2 dengan nilai koefisien determinasi jantan (R2) sebesar 0,540 dan determinasi betina (R2) sebesar 0,962 ,sedangkan titik terendah diperoleh pada pH 5,8 dengan persentase jenis kelamin jantan sebesar 34,74% dan titik tertinggi persentase jenis kelamin betina sebesar 70,88% yang didapatkan pada pH 5,98. Hatching rate pada ikan nilem setelah perlakuan A sebesar 6,87%, B sebesar 17,91%, C sebesar 43,91%, D sebesar 48,67%, E sebesar 39,68%, F sebesar 33,59% dan G sebesar 10,31% dengan nilai SR dari masing-masing perlakuan sebesar 100%. Parameter kualitas air selama pemeliharaan didapatkan kisaran suhu sebesar 22,9- 24,8°C, pH 7,77-8,6, dan DO 5,01-6,10. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan pH rentang 4-10 dengan menggunakan ikan air payau untuk mengetahui pengaruh terhadap jenis kelamin jantan dan betina serta perbedaan terhadap ikan air tawar serta perilaku sperma pada perlakuan pH 4-10