Evaluasi Program Minapolitan Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kecamatn Glagah Kabupaten Lamongan Jawa Timur

Sektor perikanan merupakan salah satu sektor penting bagi perekonomian nasional di Indonesia. Indonesia merupakan Negara berkepulauan terbesar di dunia dan memiliki potensi laut yang cukup besar. Indonesia memiliki potensi perikanan baik dari kualitas dan keragaman, hampir 37% jenis ikan di dunia ada di Indonesia. Selama ini potensi lestari maximum sustainable yield (MSY) sumber daya perikanan tangkap diperkirakan sebesar 6,4 juta ton pertahun. Sedangkan potensi yang dapat dimanfaatkan sebesar 5,12 juta ton per tahun atau sebesar 80%. Hingga sampai saat ini sumberdaya perikanan laut baru dimanfaatkan sebesar 63,49% dari total potensi MSY. Sedangkan untuk perikanan budidaya baru dimanfaatkan sebesar 6,33 %. Dengan adanya peluang yang besar dalam pemanfaatan sumberdaya, diharapkan masyarakat bisa memperbaiki tingkat kesejahteraan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesiapan Program Minapolitan di Kecamatan Glagah, pelaksanaan Program Minapolitan Budidaya, kondisi ekonomi social, dan lingkungan sebelun dan sesudah adanya Program Minapolitan, serta tingkat kesejahteraan masyarakat yang mengikuti program minapolitan. Penlitian ini di laksanakan pada Program Minapolitan di Kecamatan Glagah pada bulan Maret-April 2015 Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling untuk pihak UPT Perikanan Dan Kelautan Kecamatan Glagah dan metode simple random sampling yang digunakan untuk pembudidaya, sampel yang diambil menggunakan rumus Solvin dan didapat hasil sebanyak 33 reponden. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kesiapan program minapolitan di Kecamatan Glagah dilihat dari 6 pilar pembangunan program minapolitan kurang baik, masih banyak kendala dari infrastruktur, maupun kondisi masyarakat setempat. Pelaksanaan program minapolitan kurang optimal karena dari 41 matrik rencana kegiatan baru terealisasi 9 kegiatan utama dan 5 kegiatan penunjang. Sedangkan pengaruh Program Minapolitan terhadap aspek ekonomi yaitu meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat, pada aspek sosial meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait budidaya ikan dengan mengikuti pelatihan CBIB, dan aspek lingkungan adanya program minapolitan membuat masyarakat menggunakan teknologi semi intensif dan intensif mengakibatkan jumlah padat tebar makin meningkat seiringan dengan hal ini penggunaan pupuk, pakan, dan obat-obatan juga meningkat sehingga semakin berkurangnya kualitas perairan karena perairan mengadung beban bahan kimia semakin banyak. Tingkat kesejahteraan masyarakat yang mengikuti Program minapolitan 51,51% dalam kategori sejahtera tinggi, 48,49% kategori sejahtera sedang, dan 0,00% kategori sejahtera rendah