Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Kerajinan Kerang di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur

Surabaya merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Selain itu saat ini Surabaya juga dikenal sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Dengan menjadi kota metropolitan terbesar kedua, Surabaya memiliki berbagai macam tempat hiburan yaitu: mall, tempat wisata, hiburan malam, dan lain-lain. Tempat wisata yang terdapat di Surabaya yaitu: kebun binatang surabaya, House Of Sampoerna, Tugu Pahlawan, Taman Bungkul, Pantai Kenjeran Lama (UPTD THP Kenjeran) dan lain sebagainya. Pantai Kenjeran Lama merupakan satu-satunya pantai yang ada dikawasan Surabaya. Pantai ini memiliki panorama pantai yang indah sehingga banyak wisatawan yang datang untuk menikmati keindahannya mulai dari berenang, bersantai atau mengunjungi pulau pasir yang ada ditengah laut. Di Pantai Kenjeran Lama juga terdapat berbagai macam pedagang, seperti pedagang makanan, ikan, berbagai macam kerajinan tangan. Wisatawan yang datang ke Pantai Kenjeran Lama biasanya untuk bersenang-senang bersama keluarga dan kerabat atau hanya sekedar untuk melepaskan kejenuhan. Wisatawan biasanya juga akan membawa makanan, ikan ataupun kerajinan tangan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh untuk teman dan keluarga atau untuk digunakan sendiri. Dari sejumlah pilihan oleh-oleh tersebut kerajinan tangan yang paling banyak diminati oleh para wisatawan karena bentuknya yang beraneka ragam dan unik dan di produksi oleh beberapa industri kerajinan. Kerajinan tangan tersebut ialah kerajinan kerang. Pada saat ini industri kerajinan memiliki prospek yang bagus, baik di pasar nasional maupun pasar nasional. Dulu barang yang dihasilkan oleh industri kerajinan hanya barang-barang keperluan rumah tangga. Tetapi pada saat ini sudah berkembang pesat, industri kerajinan dapat meproduksi barang-barang dekorasi rumah (lukisan, patung, dan lain-lain) dan cenderamata atau oleh-oleh (miniatur, bross, dan lain-lain) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden dari konsumen kerajinan kerang, proses pengambilan keputusan yang dilakukan responden, pengaruh perilaku konsumen terhadap pembelian kerajinan kerang. Dan dilaksanakan pada bulan Maret 2015 berlokasi di Pantai Kenjeran, Surabaya. Metode penumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Dan untuk sumber data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Sedangkan analisis data yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif (digunakan untuk menganalisis karakteristik responden dan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh responden) dan deskriptif kuantitatif (dengan menggunakan Analisis Regresi Logistik sebagai alat analisisnya untuk menganalisis pengaruh perilaku konsumen terhadap pembelian kerajinan kerang). Karakteristik responden berdasarkan usia yaitu pada responden membeli yang paling banyak membeli adalah pada usia produktif yaitu usia 15 – 35 tahun sedangkan yang paling sedikit adalah pada usia yang tidak lagi produktif yaitu 56 – 75 tahun, sedangkan pada responden yang tidak membeli yang paling banyak v adalah pada usia 15 – 35 tahun. Berdasarkan pendapatan yang paling banyak membeli adalah responden dengan pendapatan antara Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000, sedangkan yang tidak membeli yang paling banyak adalah mereka yang memiliki pendapatan Rp 100.000 – Rp 1.000.000 dan Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000, masing-masing sebanyak 7 responden. Berdasarkan tingkat pendidikan responden ada sebanyak 7 responden yang tingkat pendidikan terakhirnya sampai tingkat S1 dan ada 1 responden tingkat pendidikannya hanya sampai pada SD (Sekolah Dasar), sedangkan pada responden yang tidak membeli hanya ada 1 responden yang tingkat pendidikannya hanya sampai pada S1 dan tidak ada responden yang tingkat pendidikannya sampai SD (Sekolah Dasar), minimal tingkat pendidikannya sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama). Proses pengambilan keputusan konsumen yang meliputi: pengenalan masalah (konsumen suka dengan kerajinan kerang dan ingin memenuhi keinginannya, sedangkan yang tidak membeli tidak suka), pencarian informasi (konsumen mendapatkan informasi dari stan kerajinan dan informasi tersebut mengenai harga kerajinan), evaluasi alternatif (harga merupakan bahan pertimbangan jika di stan lain terdapat produk yang dicari dan stan tersebut lebih banyak pembeli), keputusan pembelian (membeli secara mendadak dan pengaruh didapatkan dari penjual kerajinan serta membeli kerajinan dapat sewakti-waktu), pasca pembelian (konsumen merasa puas sehingga akan membeli lagi dan akan merekomendasikan). Model analisa regresi logistik Y = 4,402– 0,083 X1 + 0,263 X2 – 1,622 X3. Semua variabel berpengaruh signifikan pada selang kepercayaan 95% dan 99%. Nilai -2 Log Likelihood menunjukkan bahwa adanya penurunan nilai sebesar 21,651. Dan menunjukkan bahwa model yang digunakan telah fit. Nilai Negelkerke R Square adalah 0,559, mampu mempengaruhi model sebesar 55,9%. Nilai Sig. pada Hosmer and Lemeshow Test sebesar 0,916. Nilai tersebut lebih besar dari 0.05, berarti nilai H0 diterima. Overall tests : pada tabel Omnibus Tests of Model Coefficients nilai Sig. 0,000 < 0,05. Minimal ada 1 variabel independen yang mempengaruhi. Partial tests : variabel pendidikan (X3) yang memiliki pengaruh negatif terhadap pembelian kerajinan kerang. Dan variabel ini dapat dikatakan variabel terbaik dari dua variabel lainnya yang terdapat dalam model regresi. Saran yang dapat diberikan antara lain adalah : 1). penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terkait khususnya penjual kerajinan kerang untuk lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, agar dapat tercapainya kepuasan konsumen ataupun pendapatan yang lebih besar lagi buat para penjual kerajinan kerang, dimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi perilaku pembelian oleh seseorang konsumen untuk melakukan pembelian dan terutama faktor atau variabel pendapatan. 2). kepada peneliti diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang belum dimasukkan dalam penelitian terurama yaitu faktor ekternal dari proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh responden. 3). pengusaha kerajinan kerang sebaiknya menggunakan bahan baku yang bagus sehingga kualitas dari kerajinan kerang pun akan bagus dan barang kerajinan kerang di kemas dengan kemasan yang indah, aman dan juga kuat sehingga barang akan tahan dengan goncangan, karena responden akan memperhatikan akan kualitas barang tersebut. 4). Perlu diperhatikan oleh para penjual ataupun pengusaha kerajinan kerang mengenai 4P (Product, Price, Place, and Promotion). Dengan menjalankan strategi pemasaran tersebut maka akan meningkatkan jumlah penjualan