Pemanfaatan Data Satelit Untuk Analisis Hubungan Antara Tsm (Total Suspended Matter) Dan Klorofil-A Di Perairan Timur Sidoarjo

Pada daerah Perairan Timur Sidoarjo, umumnya memiliki kandungan TSM yang terdiri dari lumpur, pasir halus dan jasad-jasad renik yang sebagian besar disebabkan karena terjadinya pengikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air. Pengamatan terhadap sebaran TSM sering dilakukan untuk mengetahui kualitas air di suatu perairan, karena nilai TSM yang tinggi menunjukan tingginya tingkat pencemaran dan menghambat penetrasi cahaya ke dalam air sehingga mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis dari biota air. Menurut kondisi lingkungan seperti ketersediaan nutrien dan intensitas cahaya matahari sangat mempengaruhi konsentrasi klorofil-a suatu perairan. Apabila nutrien dan intensitas cahaya matahari tersedia cukup, maka konsentrasi klorofil akan tinggi begitu pula sebaliknya. Perairan di daerah tropis umumnya memiliki konsentrasi klorofil yang rendah karena keterbatasan nutrien dan kuatnya stratifikasi kolom perairan sebagai akibat pemanasan permukaan perairan yang terjadi sepanjang tahun. Oleh karena itu perlu adanya monitoring kualitas perairan sebagai bagian dari pengelolaan wilayah pesisir.Penginderaan jauh merupakan suatu teknologi pengetahuan yang dapat digunakan untuk memonitoring lingkungan salah satunya adalah Total Suspended Matter (TSM) dan konsentrasi klorofil-a. Pada saat ini penginderaan jauh lebih dipilih untuk memonitoring wilayah dikarenakan memiliki cakupan yang luas. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2014 di Perairan Timur Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai konsentrasi sedimen tersuspensi (TSM) dan klorofil-a di Perairan Timur Sidoarjo dari tahun 2011-2014 berdasarkan citra satelit Landsat-7 ETM+ dan Landsat-8 OLI dan untuk menganalisis hubungan antara konsentrasi sedimen tersuspensi (TSM) dan klorofil-a tahun 2011-2014 di Perairan Timur Sidoarjo. Materi penelitian diperoleh dari citra satelit Landsat 7 ETM+ dan Landsat 8 OLI dari tahun 2010-2014. Data yang didapat diolah dengan bantuan perangkat lunak ErMapper 6.4 dan ArcGis 9. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data pendukung lainnya yaitu berupa data arus yang diperoleh dari sumber podaac, data prediksi pasang surut dari software Naotide, data TSM insitu, dan data Klorofil-a insitu. Hasil dari penelitian ini didapatkan adanya kondisi konsentrasi TSM dengan menggunakan algoritma Budhiman, untuk nilai konsentrasi tertinggi apabila dilihat dari data empat tahun yaitu pada tahun 2013 dan tahun 2014 dengan Landsat-8 OLI dengan nilai konsentrasi TSM tertinggi pada tahun 2013 sebesar 37.35 mg/l dan di tahun 2014 sebesar 41.30 mg/l. Untuk kondisi konsentrasi klorofil dengan menggunakan algoritma Wibowo, untuk nilai konsentrasi klorofil dari data empat tahun apabila dilihat secara umum memiliki nilai yang sama/stabil. Tetapi ada nilai konsentrasi yang tinggi yaitu pada tahun 2013 yaitu sebesar 4.5 mg/m3 dengan Landsat-8 OLI. Serta memiliki hubungan antara konsentrasi TSM dengan klorofil-a di perairan Timur Sidoarjo adalah berbanding terbalik. Apabila dilihat dari hasil korelasi regresi yaitu setiap peningkatan data/nilai TSM maka data/nilai klorofil mengalami penurunan